SUARA INDONESIA

Cemas Tergenangi Air, Masyarakat Meminta Pemerintahan Bangun Jalan Tol Geser ke Selatan dari Makam

Agus Sulistya - 01 June 2022 | 16:06 - Dibaca 1.27k kali
Peristiwa Daerah Cemas Tergenangi Air, Masyarakat Meminta Pemerintahan Bangun Jalan Tol Geser ke Selatan dari Makam
Mujino salah satu warga Desa Sukomanah saat ditemui di lokasi pemakaman umum

PURWOREJO - Berita akan dikerjakan project pembangunan jalan tol oleh pemerintahan yang lewat Kabupaten Purworejo, Jawa tengah, disikapi positif oleh masyarakat, intinya untuk masyarakat yang mempunyai tempat yang hendak di lalui oleh jalan tol itu.

Akan tetapi, ada masyarakat yang berasa cemas dengan gagasan project pembangunan jalan tol itu, karena sama sesuai gambar peta gagasan pembangunan project jalan itu akan dibuat bersisihan dengan lokasi makam desa, yang dekat sama aliran pembuangan air dan dikawatirkan akan membuat makam jadi tergenangi air atau banjir saat musim hujan dan membuat sulit masyarakat bila ada acara penyemayaman.

Makam yang dicemaskan itu yakni pusara Leding yang ada di RT 2 RW 1 Desa Sukomanah Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

"Sebagai masyarakat ya tentu saja benar-benar suka jika akan dibuat jalan tol di daerah ini, tetapi saya sebagai wakil masyarakat meminta atau minta supaya lokasi pembangunan jalan tol untuk dipindahkan atau digeser ke arah selatan cukup jauh dari makam ini, karena jika jadi dibuat air akan melimpah saat hujan dan dampaknya masyarakat jadi sulit," kata Mujino, masyarakat Desa Sukomanah saat bertemu wartawan dilokasi makam Leding, Desa Sukomanah, Rabu (01/06/2022).

Diterangkan, sama sesuai berita sementara dari gambar peta jalan tol yang telah disurvai dan sampai dijumpai oleh masyarakat pembangunan jalan tol yang lewat desa Sukomanah kecamatan Purwodadi itu, terutamanya dilokasi persawahan, lokasi jalan tol terletak tepat selain aliran pembuangan yang terletak tepat selain Tempat Pemakaman Umum (TPU) Leding Desa Sukomanah, hingga menurut warga di tempat bila jadi dibuat jalan tol dilokasi itu karena itu pada tiap musim hujan, makam itu dikawatirkan akan tergenang air atau kebanjiran karena limpahan dari aliran pembuangan air yang tertahan oleh pembangunan jalan tol.

"Masyarakat mengharap jalan tol yang hendak dibuat dilokasi itu jaraknya dapat dibuat lebih jauh dari pusara, ya minimal memiliki jarak sekitaran 300 mtr. ataupun lebih keselatan dari makam, supaya makam tidak klelep saat musim hujan," pintanya.

Aliran air pembuangan itu, sambungnya, sebagai pembuangan limpahan air dari beberapa desa salah satunya dari Desa Guyangan, Desa Purwodadi, Desa Bongkot dan Desa Sukomanah samping utara.

"Limpahan air pembuangan itu lumayan besar, di saat musim hujan, apa lagi jika sungai Bogowonto melimpah, karena itu pusara itu akan tergenang semakin tinggi, atau klelep," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Purworejo, Suranto, menjelaskan, jika project pembangunan jalan tol yang hendak melalui Kabupaten Purworejo masih juga dalam pengaturan LARAP.

"Berkaitan sama yang dikatakan masyarakat, jika proses pembangunan jalan tol sedang dalam penyusunan Land Acquissition and Resetlement Action Plan (LARAP), pasti itu sebagai saran," ujarnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Agus Sulistya
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV