SUARA INDONESIA

Pengakuan Mengejutkan Santri di Mojokerto, Jadi Korban Pencabulan Ustaznya

Mohamad Alawi - 24 June 2022 | 10:06 - Dibaca 3.07k kali
Peristiwa Daerah Pengakuan Mengejutkan Santri di Mojokerto, Jadi Korban Pencabulan Ustaznya
Ilustrasi pelecehan seksual pada anak

MOJOKERTO - Puluhan anak laki-laki di bawah umur di Kecamatan Sokoo Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, diduga kuat telah menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang berinisial D. 

Pria yang hari-hari yang berprofesi sebagai guru Taman Pendidik Al Quran (TPQ). Selain itu (D) juga sebagai guru ngaji dan orang terpandang di lingkungan warganya.

Diduga pelaku D melakukan aksi bejatnya itu lebih dari delapan tahun dengan korban puluhan anak laki-laki usia sekolah dasar (SD) hingga SMP.

Menurut korban A, ustad D mengajaknya keruangan sekertariat TPQ.

Di dalam ruangan tersebut ustadz D memulai melakukan aksi bejatnya. Awalnya, ia meminta santrinya memijit kaki dan pahanya. Kemudian, sang ustadz minta korban untuk mencium pipinya. 

"Setelah itu saya diminta terlentang. Dan disuruh menonton video porno di HP ustad D. Sarung dan celana dalam dibuka. Lantas, alat kelamin saya di kocok dan di oral, hingga keluar sperma," ujarnya. 

Tak berhenti disitu, ustadz D meminum sperma santrinya. Usai melakukan aksi bejatnya, ustad D mengintimidasi agar jangan menceritakan kepada siapapun. Ustadz D juga meminta agar selalu melakukan onani kalau dirumah. 

Ustadz D merasa lega dan bahagia saat santri mengeluarkan sperma. Berbeda saat ia tidak mengeluarkan sperma. Menurutnya, Ustadz D terlihat kecewa. Ustadz D juga pernah menggigit alat kelaminnya karena lama tidak mau keluar sperma. 

"Kalau tidak kelaur, ustadz D terlihat kecapean lalu tidur terlentang dan minta saya keluar kamar dan minta giliran anak lain untuk masuk," imbuhnya. 

Korban A mengaku mendapatkan pelecehan tersebut siang hari, saat istirahat ngaji. Sejak belajar di TPQ milik ustadz D, ia mendapat 5 kali perlakuan pelecehan. 

Korban lain B, mengatakan ia pertama kali dilecehkan sekitar tahun 2021. Saat itu ia baru selesai di khitan. Ia diminta ustadz D untuk datang ke TPQ malam hari usai sholat Isya'. Alasannya, ia mau diajari sholawatan. 

"Malam itu, saya diminta datang ke TPQ, untuk belajar sholawatan. Namun saya di suruh mijetin ustadz, dan disuruh begituan, " ucap B. 

Ustadz D juga memintanya untuk mencium pipi ustadz D. Kemudian ia diminta terlentang dan disuruh menonton video porno. Didalam video tersebut ada adegan laki-laki dengan perempuan. Kemudian ustadz D membuka sarung dan celana B.

"Kemudian ustadz D mengulum burung saya, sampai keluar dan dibersihkan dengan sarungnya," terang B. 

Korban B sendiri sudah 10 kali mendapatkan perlakuan tersebut. Kadang siang, sore kadang juga malam. Ia juga pernah diminta datang bersama temannya, lalu secara bergantian dilecehkan ustadz D. 

Menurut penuturan korban Z, ustadz D akan mengajarkan cara bersuci akil baliq. Ia belum sah akilbaliqnya kalau belum onani. 

"Katanya ustadz D, kami di ajari cara bersuci akil baliq, dengan cari di keluarkan spermanya," tutur Z. 

Ia mengaku sudah mengaji di ustadz D sekitar usia 6 tahun. Namun mendapatkan perlakuan pelecehan baru menginjak kelas 5 SD atau pada usia 12 tahun. Ia mengaku mendapatkan perlakuan pelecehan sudah sekitar 20 kali. 

"Ya sekitar 20 kali," tandasnya sambil menangis.

Orang tua korban lain, mengungkapkan pada tahun 2021, anaknya pun tidak mau mengaji di TPQ ustadz D. Beberapa hari tidak mau makan, sakit dan murung dirumah. Saat itu anaknya baru menginjak kelas 6 SD. 

"Awalnya anak saya itu sudah satu minggu lebih enggak mau pergi ngaji. Kok tiba-tiba murung, ingin pindah ke tempat lain," tutupnya.

 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Mohamad Alawi
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya