MADIUN- Rangkaian Hari Jadi Kota Madiun ke-104, Pemkot Madiun menggelar hajatan Medioen Mantu, Kamis (14/7). Puluhan pohon pisang berjajar dipasang pada tiang lampu sepanjang Jalan Pahlawan.
Pohon pisang raja yang berbuah sebagai piranti prosesi adat jawa atau sambung tuwuh (menyambung suatu kehidupan) dipasang dari depan Rumah Dinas Wali Kota Madiun sebagai lokasi pernikahan.
Sebanyak 104 pohon pisang dipasang sampai ke sisi utara melambangkan ulang tahun Kota Madiun yang ke-104.
Dalam acara ini ada 201 sambung tuwuh berupa 201 tandan pisan raja dan 201 kelapa gading dan ubo rampe lainnya yang berjajar di sepanjang Jalan Pahlawan.
Rupanya, sambung tuwuh tersebut berhasil menarik perhatian Musium Rekor Indonesia (MURI).
“Ini untuk yang kedelapan kali Kota Madiun masuk rekor MURI. Tapi kalau yang ini (201 sambung tuwuh), masuk rekor dunia. Karena memang terbanyak di dunia,” terang Sri Widayati,representatif MURI, Sri Widayati, usai memberikan piagam rekor dunia yang diterima walikota di halaman balaikota.
Sementara itu Walikota Madiun, Maidi, mengatakan, Madiun Mantu merupakan salah satu agenda gas ekonomi setelah dua tahun dilanda Covid.
"Ini banyak manfaatnya. Ini tidak hura hura, tapi manfaatnya luar biasa. Terima kasih kepada warga. Karena ternyata ada warga yang ikut pasang sambung tuwuh. Semula kita rencanakan 104, membludak menjadi 201,” kata Maidi.
Maidi juga mengucapkan terima kasih kepada MURI karena telah mencatat dan memasukkan acara ini masuk rekor dunia.
Menurut orang nomer satu dikota Madiun ini meskipun hidup di kota, tapi tidak meninggalkan adat istiadat dan budaya. Melestarikan budaya ini, yang menarik para wisatawan datang ke Kota Madiun.
"Kepada para mempelai supaya hidup rukun agar bahagia, dan mendoakan agar dikarunai putra putri yang soleh dan solehah," pesan Maidi.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Prabasonta |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi