SUARA INDONESIA

Harga Eceran Pertalite di Banyuwangi Tembus Rp 12.000, Pertamax Rp 16.000

Muhammad Nurul Yaqin - 06 September 2022 | 16:09 - Dibaca 2.42k kali
Peristiwa Daerah Harga Eceran Pertalite di Banyuwangi Tembus Rp 12.000, Pertamax Rp 16.000
Pedagang eceran BBM pertalite dan pertamax di Jalan Kolonel Sugiono, Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi, hendak melayani pembeli, Selasa (6/9/2022). (Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite tingkat eceran wilayah Banyuwangi kota, mencapai Rp 12.000 per liter. Sedangkan pertamax dijual di harga Rp 16.000.

Salah seorang penjual BBM eceran di pinggir Jalan Kolonel Sugiono, Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi, Saptono mengaku, mulai menyesuaikan harga sejak adanya keputusan resmi pemerintah soal kenaikan harga BBM, pada Sabtu (3/9/2022) kemarin. 

Seperti diketahui, sejak kebijakan itu, Pertamina melakukan penyesuaian harga BBM subsidi dan nonsubsidi di seluruh Indonesia, dengan harga pertalite sebesar Rp10.000 dari sebelumnya Rp7.650 per liter, serta pertamax Rp 14.850 dari sebelumnya Rp12.750 per liter.

"Sejak awal BBM naik, saya ikut menaikkan harga eceran. Bahkan sempat ada yang menjual pertalite di Rp 14.000 per liter nya. Tapi sekarang rata di Rp 12.000," beber Saptono, Selasa (6/9/2022).

Hal senada dikatakan, Supardi, penjual BBM eceran di kawasan jalan yang sama. Ia mengaku, kebijakan menaikan harga BBM berimbas pada harga jual BBM di tingkat pengecer.

"Saya jual untuk pertalite sekarang di Rp 12.000 per liter dari sebelumnya Rp 10.000, sedangkan pertamax di Rp 16.000 per liter dari sebelumnya Rp 14.000," cetusnya.

Kenaikan harga BBM ternyata berdampak pada penghasilan mereka. Karena konsumen mengurangi pembelian BBM di tingkat pengecer.

"Sebelum naik itu 15-20 botol BBM habis sehari. Sekarang mentok di tiga botol. Bahkan kemarin, sehari sesudah diumumkan kenaikan harga, sepi, tidak laku sama sekali. Mungkin konsumen masih nyetok," ungkapnya.

Meski demikian, menurut Supardi, pedagang eceran tidak mempermasalahkan jika harga BBM naik, yang penting BBM tersedia dan pembeli tidak dipersulit. Terutama subsidi pertalite.

"Pembelian BBM pertalite sekarang tambah dikurangi. Awalnya masih bisa di harga Rp 100 ribu per hari. Sekarang hanya bisa di harga Rp 70 ribu," ucapnya.

Dia menilai, kenaikan harga seharusnya disertai dengan kemudahan mendapatkan BBM, sehingga tidak ada keluhan dari masyarakat. "Kalau mahal tapi gampang pasti tidak masalah," pungkasnya.

Pantauan di lapangan harga BBM di sejumlah tingkat pengecer merata. Seperti di Kelurahan Penataban dan Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, harga pertalite diecer Rp 12.000 per liter, sedangkan pertamax di Rp 16.000 per liter.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV