SUARA INDONESIA

Laporan Kasus Pemukulan Nakes di Jember, Terus Bergulir

Redaksi - 24 November 2022 | 20:11 - Dibaca 2.33k kali
Peristiwa Daerah Laporan Kasus Pemukulan Nakes di Jember, Terus Bergulir
Kapolsek Ajung, Iptu Agus Idham Khalid (Foto:Agung/Istimewa)

JEMBER - Kapolsek Ajung, Iptu Agus Idham Khalid mengaku tetap akan profesional menangani kasus pemukulan terhadap salah satu tenaga kesehatan.

Insiden penganiayaan yang terjadi di Kecamatan Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur itu, menurut Agus bisa dijadikan satu pembelajaran bersama.

"Segala sesuatunya tetap ditangani profesional sesuai aturan hukum yang berlaku. Sehingga, tidak boleh ada lagi masyarakat yang semena-mena," papar Agus menjelaskan, Selasa (22/11/2022).

Agus menegaskan, kejadian itu tidak ada kaitannya dengan perguruan atau instansi.

"Ini adalah kejadian perorangan. Sudah dilaporkan kepada unit Reskrim Polsek Ajung dan sudah kita tangani," akui dia.

Bahkan, kata Agus, sebagai langkah serius Polsek Ajung, pihaknya juga akan memanggil pihak saksi, yang tahu kejadian itu.

Pihaknya berharap, kejadian itu bisa dijadikan pelajaran dan edukasi kepada masyarakat umum.

"Masyarakat siapapun, tidak boleh sembarangan melakukan pemukulan dan penganiayaan hanya karena emosi," pesannya.

Jika tetap memaksa, maka semua akan berhadapan dengan konsekwensi dan aturan yang berlaku.

"Negara Indonesia adalah negara hukum. Jadi segala sesuatunya apabila dilakukan, baik pidana atau yang lainnya, akan berhadapan dengan hukum," sebutnya.

Diakhir komentarnya, Kapolsek Ajung ini menyatakan siap membantu masyarakat .

"Siap membantu, melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat," tutup Polisi bergelar sarjana pendidikan ini.

Sebelumnya, salah seorang nakes bernama Fransisko Redi mengaku menjadi korban pemukulan oleh salah seorang keluarga pasien.

Perlakukan kasar itu, dialaminya saat melaksanakan tugas mengawal salah satu pasien di Puskesmas Ajung.

Keluarga pasien, diakui Fransisko melayangkan hantaman dan tendangan sebagai pelampiasan kekesalan.

Namun, Fransisko memilih diam dan tidak meladeni perlakuan pelaku.

Agar ada efek jera, pihak Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mendampingi Fransisko melaporkan pelaku ke Polsek Ajung. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Redaksi
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya