JEMBER - Aktivis Mina Bahari, Moh.Sholeh desak Pemkab Jember segera bentuk dan siapkan mitigasi bencana.
Hal itu menyusul, gempa susulan yang terjadi secara terus menerus di pantai selatan Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Menurut Sholeh, masyarakat hari ini mulai ada kekhawatiran. Sehingga butuh edukasi dari pemerintah.
"Minimal mereka paham, apa yang harus dilakukan saat bencana datang, itu sangat penting," paparnya menjelaskan, Rabu (07/12/2022) di kediamannya.
Sholeh memandang, kesiapan Pemkab Jember terkait mitigasi bencana khususnya bagi masyarakat pesisir masih minim.
Aktivis kelahiran Desa/Kecamatan Puger ini mencontohkan, petunjuk arah yang selama ini disiapkan, banyak yang belum sesuai.
"Silahkan cek kembali. Petunjuk arahnya banyak yang tidak sesuai. Titik kumpul juga dipastikan aman. Ini hal sepele, tetapi berurusan dengan nyawa," lugasnya.
"Sebagai langkah antisipatif dan mengurangi kepanikan, pemerintah wajib hadir," pinta Sholeh menambahkan.
Dia berharap, pemerintah segera mengambil langkah preventif dan tidak abai terkait hal itu.
"Edukasi sangat penting. Sirine peringatkan juga harus benar-benar siap, tidak boleh abai," tutupnya.
Sementara Sekretaris BPBD Jember, Heru Widagdo mengaku berterimakasih atas masukan itu.
"Selama kegiatan tersebut bisa dilakukan BPBD. Menurut saya, sek kok belum urgen. Tapi lihat perkembangan lapangan lah," tulisnya menanggapi pertanyaan wartawan.
Diberitakan sebelumnya, Selasa (06/12/2022) Jember diguncang gempa berkekuatan 6,2 magnitudo. Lokasi gempa, berada di pantai selatan.
Hingga tadi malam, gempa susulan terus berlanjut hingga 48 kali. Kendati begitu, tidak berpotensi tsunami.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Tamara Festiyanti |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi