SUARA INDONESIA

Pembunuhan Remaja Perempuan, Keluarga Akui Tidak Tahu Soal Kehamilan Korban

Muhamad Hatta - 05 January 2023 | 18:01 - Dibaca 1.71k kali
Peristiwa Daerah Pembunuhan Remaja Perempuan, Keluarga Akui Tidak Tahu Soal Kehamilan Korban
Caption: Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo dengan Kasat Reskrim AKBP Dika Hadiyan Widya Wiratama kunjungi keluarga korban.

JEMBER - Kasus pembunuhan remaja perempuan usia kurang lebih 16 tahun berinisial AR, warga Kecamatan Gumukmas, Jember, Kamis malam (29/12) kemarin.

Dari penyelidikan Satreskrim Polres Jember, pelaku pembunuhan diduga adalah mantan pacar korban sendiri.

Pelaku diketahui bernama Rizki Aji (22) notabene dikenal juga masih tetangga dekat satu desa dengan korban.

Terkait kehamilan korban, pihak keluarga mengaku tidak tahu. Pasalnya korban dikenal tertutup, dan lebih banyak mengurung diri di kamar. Terlebih setelah meninggalnya sang ibu.

“Dengan kasus ini, kami dari pihak keluarga korban pasrah sepenuhnya kepada kepolisian. Tentang perkara kasus yang menimpa di keluarga kami,” kata Paman Korban Ahmad Zuhri saat dikonfirmasi di rumahnya, Kamis (5/1/2022).

Ditanya tentang keseharian korban, lanjut Zuhri, remaja putri pasangan Rosidi dan Rosmiati itu, dikenal sebagai remaja perempuan yang penurut dan setiap keluar rumah selalu berpamitan dengan keluarga.

“Sehari-hari korban ini dikenal baik, tidak nakal sama sekali. Karena anak ini tidak suka keluaran, kalau pulang sekolah langsung pulang. Kalau ada kepentingan apa (keluar rumah) pasti pamit. Kalau tidak ada saya, biasanya ke emaknya (nenek korban),” kata Zuhri.

Lebih lanjut Zuhri menyampaikan, terkait kehamilan yang dialami korban. Pihak keluarga mengaku tidak ada yang tahu.

“Korban ini anak tunggal. Ibunya sudah meninggal, besok ini mau Seribu harinya. Ayah kandungnya tidak peduli dengan korban. Selama ini yang masih peduli, ayah sambungnya si Syaiful yang saat ini kerja sebagai TKI di Malaysia. Selalu memberi uang dan memberikan biaya hidup. Korban ini memang sering mengurung diri di kamar, akhir-akhir inilah (sebelum kejadian pembunuhan). Memang kami merasa aneh. Anak ini lebih banyak diam di rumah,” ungkapnya.

“Apalagi soal hamil. Pihak keluarga tidak ada yang tahu kalau korban ini hamil, tahunya sudah terjadi itu. Jadi kita juga tidak menyangka,” sambungnya.

Terkait hubungan asmara antara korban dengan terduga pelaku pembunuhan. Lebih lanjut Zuhri menyampaikan, pihak keluarga mengetahui kedekatan layaknya sepasang kekasih.

“Sebelumnya memang punya hubungan seperti anak muda pada umumnya, ya pacaran itu. Tapi sempat putus, ceritanya saya tahu dari teman-teman korban. Jadi mungkin ada hubungan, terus putus nyambung itu,” katanya.

Kemudian soal kejadian pembunuhan yang dialami korban, lebih jauh Zuhri menjelaskan, pihak keluarga tidak menduga jika terjadi kejadian berdarah itu.

“Awalnya waktu mau keluar itu, korban ceritanya ingin menemui. Ngomongnya kan cuma sebentar, selepas magrib itu pamit mau menemui si Rizki. Dia pamitnya ke Mbahnya. Lah setelah satu jam kok gak datang-datang, akhirnya HPnya korban ditelpon, tapi sudah tidak aktif nomernya,” kata Zuhri bercerita.

“Kemudian ada informasi dari tetangga, jika ada kejadian pembegalan. Kayaknya si korban ini, kemudian dilihat fotonya iya (tapi masih ragu). Akhirnya keluarga korban langsung datang ke Puskesmas. Ternyata setelah sampai di sana benar. Jadi informasi awalnya memang pembegalan itu,” ulasnya menambahkan.

Namun demikian, pihak keluarga menyerahkn proses hukum kepada polisi.

“Apapun hasilnya soal kasus ini kami pasrah kepada pihak kepolisian,” pungkasnya.

Terpisah, sebagai bentuk empati kepada keluarga korban. Diketahui Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo, bersama Kasat Reskrim Polres Jember AKP Dika Hadiyan Widya Wiratama, juga anggota Satreskrim Polres Jember mengunjungi rumah korban.

“Ini kami datang ke rumah korban pembunuhan kemarin, dengan maksud sedikit memberikan tali asih kepada keluarga yang ditinggalkan. Mengingat saat ini untuk orangtua dari korban bekerja menjadi seorang TKI di Malaysia dan belum bisa pulang ke Indonesia,” kata Hery.

Pihaknya juga menghimbau dan bermaksud meredam suasana yang dialami keluarga korban. Mengingat antara korban dan terduga pelaku masih tetangga dekat.

“Kami menghimbau juga kepada pihak keluarga korban untuk menerima kondisi saat ini. Tidak membuat masalah yang baru lagi terutama kepada pihak keluarga tersangka. Mengingat jarak rumahnya tidak jauh, hanya sekitar 200 meter saja,” ucapnya.

“Untuk tersangka saat ini sudah kita proses untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sehingga saya harapkan tidak ada lagi permusuhan atau maslaah lain yang bisa berkembang. Perkembangan kasus saat ini, kami masih memenuhi pemberkasan, juga melengkapi pemeriksaan terhadap saksi. Kami juga meneruskan dari hasil (pemeriksaan tubuh korban) di rumah sakit. Setelah itu pemberkasan dan kita kirimkan ke kejaksaan untuk tahap satu,” tandasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhamad Hatta
Editor : Lutfi Hidayat

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV