SAMPANG, Suaraindonesia.co.id - Penemuan ular berkepala dua di Desa Kotah Jrengik, Sampang, Madura pada Rabu (03/06/2023) sempat membuat geger.
Menurut kepercayaan masyarakat Madura, ular yang berkepala dua sangat berbahaya dan tidak ada obatnya ketika terkana gigitannya.
Pada dasarnya, ular berkepala dua ini sulit ditemukan di daerah pesisir laut. Karena lebih suka hidup di daerah pegunungan dan tanah kering.
Salah seorang warga setempat, Usman (53) mengatakan, menurut informasi orang terdahulu tentang ular berkepala dua tersebut sangat jarang dan sulit ditemukan.
"Bisa ular berkepala dua tersebut tidak ada penawarnya menurut orang madura terdahulu," katanya.
Warga Sampang lainnya, Mat Toga (61) menceritakan, dulu ada orang digigit ular berkepala dua di perbukitan Kabupaten Bangkalan, Madura.
Orang tersebut, kata Mat Toga, rencana mau mencari rumput di daerah tersebut. Tapi nahas nasibnya justru tergigit ular berkepala dua hingga meninggal dunia.
"Karena menurut cerita nenek buyut saya, memang bisa ular berkepala dua tidak ada penawarnya, hingga sampai hari ini saya mempercayainya," terang Mat Toga.
Ia mengingatkan kepada masyarakat yang menemukan ular berkepala dua patut berhati-hati, jangan sampai terkena gigitan.
"Takut hal yang tidak diinginkan terjadi terhadap kita," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Hoirur Rosikin |
| Editor | : Lukman Hadi |
Komentar & Reaksi