SUARA INDONESIA

Ironis! Harga Jagung di Jember Terjun Bebas Hingga Rp 1.700/Kg

Wildan Mukhlishah Sy - 06 July 2022 | 18:07 - Dibaca 2.57k kali
Peristiwa Internasional Ironis! Harga Jagung di Jember Terjun Bebas Hingga Rp 1.700/Kg
Petani saat menunjukkan tanaman jagung, yang akan segera dipanen. Foto: Wildan/suaraindonesia.co.id

JEMBER- Harga hasil panen jagung di Kabupaten Jember dilaporkan megalami penurunan yang sangat drastis, bahkan dapat dikatakan terjun bebas dalam beberapa waktu terakhir.

Pasalnya, harga jagung gelontongan yang awalnya berada di angka Rp 2.800 per kilogramnya, saat ini merosot hingga di kisaran Rp 1.700 per kilogram.

Hal serupa juga terjadi pada jenis jagung pipil kering, yang semula dijual dengan harga Rp 5.500 per kilogram, menjadi Rp 3.600 per kilogram.

Salah seorang petani jagung asal Jember Jumantoro mengungkapkan, hal tersebut merupakan ironi bagi kondisi para petani jagung, dimana mereka diminta untuk terus meningkatkan produksi, namun saat panen harga terjun bebas tak terkendali.

"Ini ironis sekali, petani diminta untuk meningkatkan produksi dan kedaulatan pangan, tapi saat panen harga terjun bebas tak terkendali," ungkapnya, saat diwawancarai oleh media suaraindonesia.co.id di lahannya, Rabu (6/7/2022).

Hal tersebut dinilai sangat merugikan petani jagung, terlebih adanya pembatasan penyaluran pupuk subsidi, yang membuat petani harus mengeluarkan modal lebih untuk membeli pupuk non subsidi, demi menjaga kualitas tanaman

"Ya gak nututi kan, harga pupuk non subsidi ini mahal. Bayangkan saja dengan harga jual yang segitu, jelas kami para petani rugi," ucap Jumantoro.

Hingga saat ini, menurutnya masih belum diketahui secara pasti, terkait penyebab dari anjloknya harga jagung.

Namun, hal tersebut diduga karena di beberapa wilayah luar pulau Jawa telah melaksanakan panen raya.

"Kalau untuk alasan pastinya masih belum tahu, tapi informasi yang saya dapatkan dari teman-teman sementara ini karena di beberapa wilayah yang luar Jawa panen raya," sebutnya.

Meski demikian, dirinya menegaskan, poin penting yang perlu ditekankan dalam permasalahan tersebut adalah, adanya kebijakan terkait patokan harga yang pasti atas hasil pangan dan tentunya juga menguntungkan bagi petani.

"Harus ada patokan harga yang pasti dan menguntungkan juga bagi semua pihak, termasuk petani," tegasnya.

Dirinya berharap harga jagung dapat kembali pada kisaran angka Rp 2.500 per kilogramnya untuk jagung glondong dan Rp 4.500 untuk jagung pipil kering.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember Bambang Saputro membeberkan, sejauh ini adanya panen raya di beberapa wilayah memang diduga menjadi penyebab anjloknya harga jagung di Jember.

"Kalau panen raya, biasanya harga memang turun mas," tulisnya melalui pesan singkat kepada suaraindonesia.co.id, Rabu (6/7/2022).

Lebih lanjut, pihaknya akan melakukan pemantauan secara langsung terkait harga jagung di pasaran.

"Nanti saya pantau langsung di pasaran ya," tutupnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya