SITUBONDO - Salah seorang oknum pengawal pribadi Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) RI diduga melakukan tindakan pelecehan dan kekerasan terhadap salah seorang jurnalis TV swasta.
Oknum pengawal Menteri KKP itu melakukan tindakan tidak terpuji dengan cara mendorong, bahkan nyaris memukul muka wartawan anggota IJTI Tapal Kuda ketika sedang liputan Kunjungan Kerja (kunker) menteri KKP di lokasi budidaya udang vaname, Desa Kendit, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Andi Nur Kholis wartawan JTV, korban tindakan arogansi oknum pengawal menteri, mengatakan, peristiwa itu terjadi bermula saat sedang dirinya mengambil gambar saat liputan.
"Dia sudah termasuk menghalang-halangi tugas wartawan yang sedang mengambil gambar," ujarnya.
Tak hanya diusir kata Andi, oknum pengawal pribadi menteri itu juga mendorong keras, sebelum dilerai oleh TNI yang juga ikut mengamankan acara.
Dia menceritakan, aksi arogan itu terjadi saat dirinya bersama rekannya yang lain mengambil gambar. Namun tidak lama kemudian, bersama teman- temanya diminta untuk mundur.
"Karena di belakang saya juga masih ada orang lain,
saya sampaikan kepada pengawal itu agar orang-orang yang di belakang saya disuruh mundur dulu. Tapi justru saya malah langsung didorong dan dibentak," ujar Andi.
Lebih lanjut, dia meminta agar rekan-rekan jurnalis agar tetap solid dan kompak mengutuk keras tindakan arogansi tersebut.
Atas tindakan tersebut Andi Nurcholis, mengaku sudah melaporkan kepada pengurus Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Tapal Kuda, untuk selanjutnya diteruskan ke pengurus IJTI Pusat.
"Saya sudah melaporkan ke IJTI Tapal Kuda mengenai kronologi kejadian berikut foto dan video juga kami kirim ke pengurus," pungkasnya.
Namun ketika hendak melakukan konfirmasi kepada menteri terkait atas tindakan arogan oknum pengawal pribadinya, Menteri KKP RI Sakti Wahyu Trenggono justru menghindari dari sejumlah awak yang mau mewawancarainya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Bahrullah |
Editor | : |
Komentar & Reaksi