SUARA INDONESIA

Terapkan PPKM Darurat, Wisata dan Tempat Umum di Gresik Ditutup

Syaifuddin Anam - 02 July 2021 | 01:07 - Dibaca 2.47k kali
Peristiwa Terapkan PPKM Darurat, Wisata dan Tempat Umum di Gresik Ditutup
Wisata Gosari, Kecamatan Ujungpangkah, yang juga ditutup akibat kebijakan PPKM Darurat (Foto: Anam/Suaraindonesia.co.id

GRESIK - Pandemi Covid-19 semakin mengganas, pemerintah kabupaten (Pemkab) Gresik mengambil kebijakan. Salah satunya, menutup sementara seluruh wisata di Kota Pudak.

Keputusan tersebut hasil kesepakatan bersama antara Forkopimda dan pengelola wisata. Kebijakan ini untuk mendukung PPKM mikro darurat Jawa-Bali mulai 3 sampai 20 Juli 2021.

"Pemerintah mengajak semua pengelola wisata di gresik bersama-sama mendukung keputusan untuk memperketat PPKM darurat ini," kata Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani usai bertemu seluruh pengelola wisata di gresik, Kamis (1/7/2021).

Gus Yani menyebut, penutupan tidak hanya pada sektor wisata. Tapi, tempat umum seperti alun-alun. Hal ini untuk mencegah bertambahkan penyebaran Covid-19. 

"Tren kasus Covid-19 di Jawa-Bali terus naik, hampir semua rumah sakit sudah mulai penuh," imbuhnya.

Karena itu, pihaknya telah melakukan penambahan 200 tempat tidur (TT) di rumah sakit. Bahkan, banyaknya korban covid-19 yang meningga, pemerintah telah mencari lahan sebagai tempat pemakaman.

"Kami harus mengambil sikap, lahan tanah negara aset pemkab gresik akan kami jadikan tempat pemakaman umum baru. Alhamdulillah sudah dapat," imbuhnya.

Yang digenjot saat ini, lanjut Gus Yani, adalah melakukan percepatan vaksinasi ke seluruh masyarakat Gresik.

Terkait keputusan tersebut, pengelola wisata Selo Tirto Giri (Setigi) Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Purwadi, mengaku mendukung kebijakan tersebut.

Meski, wisata yang dikelolanya harus kahilangan pendapatan cukup besar. Betapa tidak, pendapatan 2020 lalu, pemasukannya mencapat Rp 5 miliar lebih.

"Semester pertama tahun 2021 ini kami mendapat Rp 2 miliar. Kami sepakat PPKM darurat ini wisata ditutup sementara sambil melihat kondisi kedepan," katanya.

Senada juga disampaikan pengelola wisata Gosari, Dawam, bahwa pihaknya sangat mendukung kebijakan PPKM darurat ini. Apalagi, akses masuk ke wisata lewat perkampungan.

"Pendapatan yang hilang sekitar Rp 150 jutaan. Selama ditutup sementara ini, kami fokus pembenahan fasilitas wisata," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Syaifuddin Anam
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya