SUARA INDONESIA

Hadiri Peletakan Batu Pertama, Bupati Yuni Wonda: Pemerintah dan Gereja Harus Bersinergi

Mustakim Ali - 12 November 2021 | 08:11 - Dibaca 1.31k kali
Peristiwa Hadiri Peletakan Batu Pertama, Bupati Yuni Wonda: Pemerintah dan Gereja Harus Bersinergi
Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda saat disambut masyarakat dalam peletakan batu pertama pembangunan Greja di Gurage.

MULIA - Peranan gereja dalam lingkup Pemerintahan sangatlah penting demi menunjang pelayanan kepada masyarakat dalam bidang kerohanian. Hal serupa dilakukan Bupati Puncak Jaya Dr. Yuni Wonda saat berkunjung ke Distrik Gurage guna melaksanakan peletakan kayu dan batu pertama pembangunan gereja/Kantor Klasis Gurage pada, Selasa (09/11/2021).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Daerah Tumiran, Wakil Ketua II DPRD Yoranius Wonda, Wakapolres PJ Kompol Philip M Ladjar, Dandim 1714/PJ Letkol Inf. Rofi Irwansyah. Hadir pula penasehat senior GIDI Pdt. Wupu Game dan Wakil President GIDI Pdt. Usman Kobak, Ketua GIDI wilayah Yamo Pdt. Yason Wonda didampingi Ketua Klasis GIDI mulia Pdt.Telius Wonda.

Saat tiba di lokasi, Bupati Yuni Wonda seketika langsung diarak-arak oleh masyarakat gurage. Salah seorang masyarakat mengaku senang dan bangga kepada Bupati atas jasa dan kinerjanya yang diberikan kepada masyarakat dan gereja, hal itu merupakan ungkapan syukur dan bentuk komitmen masyarakat untuk siap mendukung kepemimpinan Bupati Yuni Wonda.

Peletakan kayu/batu pertama yang utama pembangunan gereja/Kantor Klasis Gurage ini dilakukan oleh Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda, dilanjutkan oleh Wakil President GIDI Pdt. Usman Kobak, Wakil Ketua II DPRD Yoranius Wonda, Ketua Wilayah Yamo Pdt. Yason Wonda, Wakapolres Puncak Jaya, Dandim 1714/PJ. Ikut pula kemudian Perwakilan 5 Gembala Daerah GIDI yang ikut melakukan peletakan batu pertama disaksikan oleh seluruh tamu undangan dan jemaat serta masyarakat yang hadir.

Dalam laporannya, Pdt. Yason Wonda menjelaskan bahwa Pembangunan tersebut Bupati, DPRD, Kepala Distrik, Kepala Desa, Masyarakat, Gembala, dan Majelis ikut terlibat didalamnya. Dirinya juga membeberkan total pembiayaan pembangunan sebesar 1,9 Miliar Rupiah yang berasal dari berbagai pihak diluar bantuan tenaga, bahan pangan, bahan dan material yang disumbangkan.

Pdt. Yason juga mengungkapkan bahwa di hari jumat akan dilakukan bakar batu yang di dalamnya terdapat bakar batu khusus bagi Muslim.

"Wilayah yang jadi panitia akan potong satu sapi untuk saudara muslim. jadi silahkan," jelasnya.

Dikesempatan yang sama, Wakil President GIDI Pdt. Usman Kobak yang juga hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan “Kita bersyukur bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk pembangunan ini, itu semua dapat dikerjakan hanya karena kebersamaan,” tuturnya.

Dalam sambutannya Bupati Dr. Yuni Wonda menyampaikan bahwa pemerintah dengan gereja harus terus bekerja sama demi pembangunan, dirinya selaku kepala daerah yang turun langsung dalam kegiatan peletakan batu pertama tersebut merupakan sebuah restu yang artinya Tuhan menginginkan dirinya untuk ikut serta dalam pembangunan ini.

Dirinya juga mengatakan agar setiap orang harua memiliki prinsip dan tidak mudah goyah. Hal itu ditekankan guna mengantisipasi gangguan keamanan yang sengaja dilakukan oleh provokator yang tidak ingin melihat Puncak Jaya aman dan damai.

“Untuk klasis ini saya menyatakan akan menyerahkan kunci disini, masyarakat harus tahu sejarah gereja ini kami juga ada didalam pembangunannya. Jadi tahun depan kita harus resmikan klasis ini, saya akan menyerahkan kunci dan akan langsung kita buka disini," ungkap Bupati.

Bupati dalam kisahnya mengungkapkan bahwa awal pertama kali dirinya ingin melahirkan Klasis baru Guragi adalah saat dirinya berhasil membawa Tim Sepakbola Puncak Jaya memenangkan Kompetisi Liga I. Piala yang dibawa oleh anak-anak gurage saat itulah yang merupakan cikal bakal berdirinya Klasis Gurage saat ini.

Bupati Dr. Yuni menerangkan jika dalam urusan pembangunan gereja dirinya tidak pernah main-main, meskipun akan ada tantangan berat yang dihadapi. Hal tersebut dapat dilihat dari perkembangan pembangunan gereja-gereja yang ada di Kabupaten Puncak Jaya selama ini, adanya kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat harus diciptakan agar pembangunan dapat berjalan dengan lancar dan mencapai hasil yang maksimal.

"Gereja memiliki posisi kemitraan untuk saling melengkapi dan bersinergi membangun mental spiritualitas jemaat dengan pola pelayanan. warga jemaat juga merupakan bagian integral dari daerah yang memiliki posisi dan peran sangat penting dalam membangun kehidupan masyarakat di Kabupaten Puncak Jaya," jelasnya.

Bupati Dr. Yuni mengatakan jika doa-doa kita adalah hal yang sangat penting, “Pimpinan gereja atau hamba Tuhan jangan pernah mencampur urusan politik ketika memberitakan Firman Tuhan, kita harus berada pada rel atau jalur yang lurus. Kita juga harus meyakinkan bahwa tempat ini bukanlah tempat peperangan tetapi dari sinilah firman Tuhan berkembang keluar,” pungkasnya.

Menutup sambutannya, Bupati menjanjikan akan memerintahkan kontraktornya untuk mengambil tanggung jawab membangun bangunan klasis dan gereja. Dirinya sendiri akan langsung menyerahkan kunci gereja kepada Ketua Klasis yang terpilih nantinya. Spontan disambut teriakan gembira jemaat yang hadir.

Perlu diketahui bahwa Konferensi BPL GIDI yang dibuka oleh Pdt. Usman Kobak adalah konferensi perdana setelah gempuran Wabah pandemi Covid-19, dimana Puncak Jaya sebagai Tuan Rumahnya. Hal itu menurut jemaat GIDI adalah tolok ukur bagi warga GIDI di daerah lain di Papua.

Bakar batu 4 agenda bersamaan itu bersamaan dengan bakar batu besar yang berjalan dengan aman dan tertib sampai acara berakhir pkl. 18.30 WIT.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Mustakim Ali
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya