MOJOKERTO - Serikat Konservasi Lingkungan Hidup Indonesia (Srikandi) mengungkapkan Bantuan Sosial (Bansos) Jamban Sehat 2022 diduga sarat korupsi. Kerugian dari program Bupati Mojokerto ini bisa mencapai miliaran rupiah.
Sumartik, Ketua Srikandi menemukan beberapa stategi tikus APBD bergerombol mencari cuan.
"Program senilai 18 Milyar ini sengaja dipecah-pecah menjadi 5589, pada kenyataannya dana yang ditransfer tidak langsung ke penerima bantuan namun ke penyedia bahan bangunan," ungkap Sumartik.
Menurutnya, Bukti yang ia temukan dilapangan penerima bantuan (PB) hanya menerima berupa dua buah buis beton saptic tank, tutup buis beton 1 buah, peralon ukuran 3 dim sepanjang 6 meter dengan merk triliunbasic, kloset jongkok dengan merk Ina, pasir 1 pickup, semen gersik 3 sak, dan bata merah 250 biji.
"Kalau ditotal penerima tidak sampai Rp 2,1 juta, namun 1,350 juta, nah sisanya kemana sebesar 750 ribu? kalau dikali 5589 penerima bantuan kita temukan dugaan kerugian negara sekitar 4,2 Miliar," terangnya.
Ia menjelaskan, selain bahan bangunan, ongkos tukang juga menjadi sasaran oknum-oknum perangkat desa, polo dan pendamping diduga . Dari Rp 1 juta penerima bantuan hanya mendapat Rp 800 ribu. Kalau 200 ribu dikalikan 5589 penerima bantuan, diduga ada pungli sekitar 1,2 Miliar.
"Jahatnya, dalam program Bansos ini, oknum-oknum perampok uang rakyat lakukan pungli ongkos tukang sebesar Rp 200 ribu per PB. Kalau ditotal se-Kabupaten Mojokerto sekitar Rp 1,2 Milyar kerugian negara," terang Sumartik.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Perhubungan (DPRKP) Kabupaten Mojokerto, Rahmat Suhariyono mengatakan pihaknya segaja menyalurkan program Bansos Jamban sehat 2022 melewati toko bangunan. Ia beralasan dengan disalurkan ke toko bangunan bansos ini dapat dikerjakan oleh penerima bantuan sesuai juknisnya.
"Jangan sampai uang 3,1 juta dibuat bayar hutang atau beli TV. Makanya kami salurkan lewat toko bangunan biar berbentuk bahan bangunan," terangnya ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya DPRKP, Kamis (29/12/2022).
Dalam proses pembangunan jamban itu, pihaknya melibatkan partisipasi masyarakat untuk penyedia bahan bangunan yang ditunjuk oleh PB. Setidaknya, sekitar 50 toko bangunan yang berpartisipasi dalam program ini. Toko bangunan ini tersebar di 18 kecamatan.
"Program ini semacam padat karya. Jadi kita memanfaatkan tenaga kerja lokal dan penyedia barang yang ada di lokasi pembangunan," terangnya.
Menurutnya, program jamban sehat ini mengacu pada Perbup Mojokerto nomor 15 tahun 2012 tentang pemberian hibah dan bantuan. Untuk memastikan pelaksanaan kegiatan ini berjalan dengan baik, Ia melibatkan stack holder terkait. Bupati Mojokerto juga telah menerbitkan petunjuk teknis dengan nomor 188.45/381/HK/416-012/2022.
“Program jamban sehat kami melibatkan Dinkes untuk pengajuan data bagi penerima bantuan, Dinsos untuk verifikasi validasi (Verval), dan Kejaksaan/kepolisian dalam pendampingan,“ ujar Rahmat.
“Untuk program jamban sehat 2022, anggaran 18 M untuk kontruksi pembuatan WC, dan untuk biaya umum 10 persen, dipakai administrasi, perencanaan, BOP, pengadministrasian, honor Tim Fasilitatir Lapangan (TFL), jadi totalnya 20,5 Miliar,“ imbuhnya Rahmat.
Mantan Kabag Pemerintahan Setda Kabupaten Mojokerto juga mengatakan, program jamban sehat dibiayai dari P-APBD Kabupaten Mojokerto tahun 2022. Dalam Bansos ini pihaknya memakai tenaga TFL sebanyak 38 orang.
"Kita harus apresiasi, TFL ini bisa mencover 100-150 PB (penerima bantuan), bahkan kadang lintas kecamatan," ujarnya.
Ia menambahkan jangan sampai PB terbebani biaya SPJ. Tidak boleh lagi ada tambahan SPJ kepada PB.
"Jadi totalnya sekitar Rp 20,5 Milliar dan ini hanya 3 bulan. Kami kerja keras, untuk membuatkan PB ini SPJ, sampai 3 printer kami jebol," terangnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Mohamad Alawi |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi