SUARA INDONESIA

Atasi Banjir, Pemkab Lamongan Gencar Normalisasi Saluran Air

Irqam - 11 October 2023 | 08:10 - Dibaca 1.30k kali
Peristiwa Atasi Banjir, Pemkab Lamongan Gencar Normalisasi Saluran Air
Terlihat alat berat sedang melakukan aktivitas normalisasi saluran air di wilayah Kabupaten Lamongan pada Rabu (11/10/2023). (Foto: Istimewa)

LAMONGAN, Suaraindonesia.co.id - Untuk menanggulangi banjir di Lamongan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat gencar melakukan normalisasi saluran air di sejumlah titik. Upaya itu dilakukan melalui program gerakan bersih lumpur saluran dalam kota (Gempur Saloka).

"Gempur Saloka sudah aktif sejak tahun 2022, yang mana memang sudah terjadwal. Biasanya kita mulai aksi pada pertengahan musim kemarau sampai awal musim hujan," kata Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Lamongan Gunadi, Rabu (11/10/2023).

Langkah untuk meningkatkan kapasitas dan mengembalikan lebar saluran air ini dilakukan agar saat musim hujan tiba sungai di kawasan perkotaan Lamongan bisa berfungsi optimal.

Sementara normalisasi saluran air, sudah berlangsung di lima titik hingga Oktober 2023. Seperti di Desa Sogo Kecamatan Babat, Bedahan, Plaosan-Rumah Sakit Muhammadiyah sepanjang 3 kilometer.

Di Kecamatan Lamongan telah berlangsung di Kelurahan Jetis-Mlaten sampai dengan Balai Kelurahan Sidokumpul sepanjang 500 meter, dan di Tlogo Peno Kinameng sampai dengan stasiun pompa Sidokumpul sepanjangan 1000 meter.

Kemudian di Pos Polisi Dapur sampai dengan kanal Sidokumpul sepanjang 500 meter, dan di ruas RSUD Sugiri sampai saluran Sukorejo sepanjang 1000 meter.

"Sampai Oktober ini sudah dilaksanakan di 2 Kecamatan yakni Babat dan Lamongan dengan menjangkau 5 titik kanal banjir," terang Gunadi.

Hadirnya Gempur Saloka, lanjut Gunadi, mampu membawa perubahan cukup signifikan, yakni penurunan muka air di saluran dan mempercepat surutnya air saat terjadi genangan. 

"Alhamdulillah gempur saloka membantu permasalahan yang ada pada hal saluran. Terlebih saluran terbuka yang ada di dekat pemukiman sering terjadi pendangkalan akibat sedimen dan perilaku masyarakat yang masih sering membuang sampah di saluran," ungkap Gunadi.

Gunadi menjelaskan, sampai saat ini akan fokus menuntaskan permasalahan saluran di 2 Kecamatan. Namun tidak menutup kemungkinan program gempur saloka bisa diperluas cakupannya.

"Sampai saat ini masih menyelesaikan di 2 Kecamatan dan tidak menutup kemungkinan akan menyebar ke kecamatan-kecamatan lain. Kita juga sedang mengatasi kendala kita di lapangan, yakni susahnya akses masuk menuju saluran akibat padatnya permukiman, serta banyaknya bangunan liar yang berada di atas saluran," tandasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Irqam
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya