SUARA INDONESIA

Sungai Watch Berhasil Kurangi 1 Ton Sampah di Sungai Karangrejo Banyuwangi

Muhammad Nurul Yaqin - 03 November 2023 | 14:11 - Dibaca 875 kali
Peristiwa Sungai Watch Berhasil Kurangi 1 Ton Sampah di Sungai Karangrejo Banyuwangi
Tumpukan sampah di aliran Sungai Karangrejo Banyuwangi dibersihkan. Sungai Watch berhasil mengurangi 1 ton sampah di kawasan tersebut, Jumat (03/11/2023). (Foto: Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id - Sampah yang menumpuk di sepanjang aliran Sungai Karangrejo, Banyuwangi, dibersihkan, Jumat (03/11/2023). Kegiatan ini dipelopori oleh Sungai Watch, sebuah organisasi non-pemerintah (NGO) yang berbasis di Bali.

Sungai Watch telah bekerjasama dengan pemerintah sejak 2022 untuk mengatasi sampah di sejumlah sungai dan pantai di Banyuwangi.

Ada puluhan petugas yang terlibat dalam pembersihan itu. Mereka memungut serta mengaisi tumpukan sampah di sepanjang 1 kilometer aliran sungai. Hasilnya, terkumpul lebih dari 1 ton sampah.

Sampah yang mencemari sungai dekat Klenteng Ho Tong Bio itu kebanyakan adalah plastik limbah rumah tangga. 

Sampah mengendap di bawah jembatan membuat aliran tidak lancar dan menimbulkan bau tak sedap. 

Manajer Sungai Watch Banyuwangi, Ahmad Fauzi mengatakan semula niatnya adalah pemasangan barier atau jaring sampah.

Namun melihat kondisi sungai Karangrejo yang sangat kotor, tim Sungai Watch langsung bergerak melakukan clean up.

"Kita langsung bertindak kita bersihkan sepanjang aliran, terkumpul kurang lebih 1 ton sampah," kata Fauzi.

Selain itu di sungai ini, Sungai Watch juga memperbanyak barier. Bila di sungai lain hanya 1 barier, di sungai Karangrejo dipasangi 3 barier.

"Di wilayah kota ada 3 sungai yang dipasangi barier. Selain sungai Karangrejo ada Sungai Lateng dan Sungai Kalilo. Namun karena paling parah, di Sungai Karangrejo kita pasangi 3 barier," jelasnya. 

Setiap hari barier itu dikontrol petugas. Per masing-masing barier mampu menjaring 100 - 500 kg sampah setiap harinya. 

Sampah itu diwadahi karung lalu diangkut menuju gudang yang ada di Rogojampi. Di sana sampah dipilah, dipisahkan sesuai jenisnya. 

"Sampah plastik yang memiliki nilai jual kita jual ke Bali. Untuk sampah organik dan sampah lain yang tidak memiliki nilai jual kita kelola sendiri," cetus dia.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya