SUMENEP, Suaraindonesia.co.id- Festival Dewi Cemara, yang merupakan kegiatan perkenalan wisata se Jawa Timur di Kabupaten Sumenep, berakhir menjadi ajang bentrok, Jumat (03/10/2023) malam.
Diketahui supporter dari dua grup musik tong-tong kebanggaan Sumenep, yakni Angin Ribut dan Gong Mania, sempat melakukan aksi lempar benda keras, yang kemudian memicu ketegangan.
Salah seorang pengunjung Rusdi mengaku, sangat menyayangkan kejadian tersebut.
Menurutnya, aksi dari sarkas dari kedua supporter grup musik tong-tong itu, sangat memalukan Kabupaten Sumenep, yang saat itu menjadi tuan rumah pada sebuah event berskala nasional.
"Harusnya kan ini menjadi sebuah kebanggaan, karena Sumenep didapuk sebagai tuan rumah. Tapi malah aksi massa, sangat mencoreng nama baik Sumenep," ungkapnya.
Akan tetapi dirinya mengaku, tidak mengetahui secara pasti, faktor yang menyebabkan dua pihak tersebut akhirnya emosi dan berseteru.
Rusdi menduga, ada oknum-oknum tidak bertanggungjawab yang telah memprovokasi para supporter, sehingga terjadi kericuhan di event tersebut.
Dia juga sangat menyesali, sikap panitia yang terkesan acuh pada kejadian itu. Pasalnya, dirinya mengatakan, selama kericuhan berlangsung sama sekali tidak melihat pihak panitia turun tangan.
"Bingung, panitianya kemana. Harusnya, kalau situasinya seperti ini, mereka tetap di lokasi acara, bukan malah menghilang," ujarnya.
Sementara itu, saat dihubungi melalui media telpon, Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Sumenep Mohammad Iksan tidak memberikan keterangan apapun, hanya menjawab singkat, bahwa dirinya sedang menjalani rapat.
"Maaf mas, sedang rapat," tutupnya singkat.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi