SUARA INDONESIA

Ngaku Pejabat Dispendik Jember, Penipu Kuras Uang Kepala Sekolah Puluhan Juta

Tamara Festiyanti - 19 December 2023 | 12:12 - Dibaca 2.40k kali
Peristiwa Ngaku Pejabat Dispendik Jember, Penipu Kuras Uang Kepala Sekolah Puluhan Juta
Gambar Ilustrasi

SUARA INDONESIA, JEMBER - Tintin Susetyaningsih (57) Kepala Sekolah SDN Subo 03, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember, Jawa Timur mengaku tertipu puluhan juta rupiah oleh penelpon gelap yang mengatasnamakan pejabat Dispendik Jember.

Diceritakan Tintin, awal mula kejadian terjadi pada Senin (18/12/2023) saat dirinya sedang masuk dinas di awal pekan.

Salah seorang gurunya bernama Husnul mendapatkan telpon dari nomor tidak dikenal, yang mengaku bernama Pak Edi yang mengaku dari Dinas Pendidikan Jember.

"Sangat jelas, penelpon itu katanya mau bicara sama kepala sekolah SDN Subo 03. Setelah saya angkat, katanya saya mendapatkan tunjangan kinerja. Saya percaya saja, karena kebetulan di Dispendik Jember memang ada yang namanya Pak Edi," ungkap Tintin menceritakan.

Tidak hanya sampai disitu, penelpon tersebut meminta dirinya untuk menghubungi nomor lain yang katanya kepala dinas pendidikan.

"Saya hubungi dia juga membenarkan. Katanya, saya dapat tukin dan saya terlambat jika tidak cepat, saya diminta secepatnya menyiapkan berkas untuk pencairan," sambungnya.

Modus itu semakin menjadi-jadi, saat oknum yang mengatasnamakan Kadispendik kembali memberikan nomor lain yang katanya pimpinan diatasnya.

"Katanya dari Dirjen. Setelah saya telpon, katanya saya akan dapat tunjangan kinerja kalau dirapel 75 jutaan. Tetapi ada biaya administrasi sebesar 25 persen dan harus ditransfer segera," katanya.

Diakui Tintin, dirinya hanya diberi waktu dua puluh menit untuk ditransfer.

"Jika tidak ditransfer, tukin saya akan dihapus. Makanya saya segera bergerak ke kota mencari mesin ATM," terangnya.

Tanpa menaruh curiga, dirinya langsung melakukan transfer ke nomor rekening yang diberikan sebanyak tiga kali.

"Total ada Rp 32.200.000. Saya menduga ini adalah penipuan. Karena saya seperti manut begitu saja," sambungnya.

Satu hari setelahnya, dirinya mengaku mulai sadar, bahwa apa yang dilakukannya sudah tidak wajar.

"Setelah saya konsultasi dengan beberapa teman, saya menduga itu penipu. Saya seperti terhipnotis dan tidak sadar. Mengikuti apa yang diperintahkan tanpa berfikir," ungkapnya.

Dari kejadian itu, dirinya bersama guru yang pertama kali dihubungi langsung melaporkan kejadian itu kepada PGRI.

"Kami tidak ingin kejadian ini tidak menimpa yang lain. Nomor rekening yang diberikan kepada saya kami simpan," tutupnya.

Sementara Ketua Aktivitas Pendidikan PGRI Jatim Ilham Wahyudi menduga, kejadian itu adalah modus penipuan.

Ilham melihat, kronologis yang disampaikan kepadanya adalah modus penipuan yang mencatut Dinas Pendidikan Jember.

"Saya akan mencoba koordinasi dengan Kadispendik Jember. Tetapi, ini dugaan kuat penipuan yang mencatut nama pejabat," sebutnya.

Pihaknya berharap, semua kepala sekolah dan guru jangan mudah percaya juga ada penelpon gelap mengatasnamakan siapapun.

"Ditelusuri dulu kebenarannya. Dipastikan, itu benar apa tidak. Jangan langsung percaya," pintanya.

Pihaknya berjanji, akan menelusuri rekam jejak nomor rekening yang menerima transfer.

"Pasti akan muncul nanti identitas siapa pemilik rekening. Kami akan ambil langkah hukum, jika nanti ketahuan," ancamnya.

Kepala Dinas Pendidikan Jember Hadi Mulyono saat dikonfirmasi lewat selulernya belum memberikan jawaban.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Tamara Festiyanti
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya