SUARA INDONESIA, NGAWI - Seorang pria ditemukan meninggal dunia tergeletak dengan membawa senapan angin di dekat motornya di jalan sawah Desa Sidorejo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Senin (22/1/2024).
Pria tersebut bernama Suratno (50), warga Desa Semen, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Korban ditemukan di jalan menuju sawah dengan kondisi terjatuh didekat motornya sembari memeluk senapan angin.
Jumali kepala dusun setempat mengatakan, pria itu ditemukan tidak bernyawa di pinggir jalan oleh seorang pelajar yang hendak pulang dari sekolah. Melihat ada motor beserta pengendaranya tergeletak dipinggir jalan, pelajar tersebut tidak berani berhenti dan langsung mengabarkan ke bapaknya. Akhirnya bapaknya berinisiatif melaporkan ke Kepala Dusun Getas.
"Sekitar jam 13.00 Wib ada anak sekolah yang hendak pulang melihat ada orang yang tergeletak di pinggir jalan dan motornya ambruk, lalu melaporkan ke bapaknya dan bapaknya langsung lapor ke saya," kata Jumali kepada Suaraindonesia.co.id
Setelah dicek ke lokasi yang tak jauh dari pemukiman warga, pria berbaju cream dan memakai celana kolor sudah tidak bernyawa sembari memeluk senapan angin. Pria tersebut diketahui setiap harinya mencari biawak dengan cara menembak.
"Setau saya orang itu perlima hari sekali ke wilayah ini untuk mencari biawak. Namun bukan orang sini," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Semen yang datang kelokasi memastikan bahwa pria tersebut merupakan warganya. Selain bukti KTP, juga terdapat tatto di bagian leher.
"Benar pria itu bernama Suratno warga Cung Belut Desa Semen, Kecamatan Paron. Kesehariannya memang sering mencari biawak dengan cara ditembak," katanya.
Setelah dilakukan olah TKP oleh tim Inavis Polres Ngawi ditemukan lubang pada perut bagian kiri korban. Meski demikian Suyanto mengatakan bahwa lubang itu bukan berasal dari tembakan melainkan dari pelatuk senapan tersebut.
"Tadi dilakukan pemeriksaan oleh Tim Inafis Polres Ngawi lalu ditemukan luka diperut. Namun itu bukan dari lubang peluru, tetapi karena luka dari pelatuk," ujarnya.
Kendati begitu, pihak keluarga mengaku ikhlas dan menganggap itu sebagai musibah. Keluraga pun menolak untuk dilakukan autopsi dan memilih untuk segera membawa korban untuk segera dimakamkan.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Ari Hermawan |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi