Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan menginspirasi siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu. Seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
SUARA INDONESIA, BLORA - Seorang warga di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, ditemukan tewas gantung diri pada sebuah pohon di lahan kosong Kelurahan Wulung, Kecamatan Randublatung.
Korban merupakan seorang laki-laki dengan tinggi badan sekitar 170 cm dan berat badan 60 kg. Saat ditemukan, korban memakai baju lengan panjang warna hitam polos dan memakai celana pendek kain warna krem.
"Salah seorang warga (saksi) sekira pukul 13.00 WIB, melihat dan menemukan korban gantung diri di pohon jati yang terletak dibelakang rumah korban. Sebelumnya sudah dilakukan pengecekan di dalam rumah," kata Kapolsek Randublatung AKP Pujiono, Selasa (5/3/2024).
Melihat peristiwa itu, saksi berlari dan meminta pertolongan kepada warga sekitar. Selanjutnya, memastikan kondisi korban dan melaporkan kejadian itu ke pihak berwenang.
Mendapatkan laporan tersebut, polisi bersama petugas medis mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). "Korban sudah meninggal dunia. Di lokasi juga ditemukan sepeda motor jenis Honda Supra X Nopol K 6145 ME yang diduga milik korban," terangnya.
Saat dilakukan pemeriksaan, Pujiono menambahkan, di dalam tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda kekerasan ataupun penganiayaan. "Karena tidak membawa tanda pengenal, jenazah korban dibawa ke RSUD Blora untuk identifikasi," paparnya.
Hasil identifikasi tim Inafis, AKP Pujiono mengatakan, korban diketahui adalah warga Kecamatan Blora Kota bernama Ali Nurhuda (34).
"Korban diduga depresi akibat putus cinta, tiga tahun lamanya sepulang bekerja dari Batam. Ini menurut keterangan dari keluarganya," papar Pujiono. Jenazah selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Gunawan |
| Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi