SUARA INDONESIA,NGAWI - Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo dan Sungai Bengawan Madiun yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Ngawi terus mengalami peningkatan. Akibatnya, sejumlah warga yang wilayahnya terdampak banjir mulai mengungsi.
BPBD dan relawan pun mulai mendirikan posko-posko pengungsian. TIM SAR juga terus memantau pergerakan air sungai Bengawan Solo guna mengantisipasi debit air terus meningkat, pada Minggu (10/3/2024) malam.
Salah satu desa terdampak luapan Sungai Bengawan Solo yakni di Desa Karangtengah, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Dari pantauan Suaraindonesia.co.id terlihat tim dari BPBD, BNPB, TNI-Polri serta sejumlah relawan sudah bersiap mendirikan posko pengungsian di wilayah itu. Untuk berjaga-jaga banjir masih menggenang dan bahkan meningkat.
"Dari jumlah pengungsi kurang lebih 125 orang itu didominasi oleh ibu-ibu dan anak-anak. Sedangkan suami mereka memilih untuk bertahan dirumah untuk berjaga-jaga," kata Anang Herlambang petugas BPBD Ngawi.
Anang Herlambang menambahkan, dampak luapan Sungai Bengawan solo belum semuanya mengungsi, mereka lebih memilih untuk bertahan dirumah karena ingin menjaga barang berharga miliknya. Selain itu juga mengantisipasi adanya hewan yang masuk dalam rumahnya.
"Biasanya kalau banjir datang seperti ini mesti ada ularnya mas. Makanya untuk berjaga-jaga saya tinggal di rumah biar anak istri saya yang mengungsi," kata Nur salah satu korban banjir saat diwawancarai awak media.
Sementara itu, Sudaryanti salah seorang pengungsi mengatakan, dirinya lebih memilih mengungsi lantaran tidak nyaman berada dirumah. Debit air yang masuk juga sudah mulai meningkat.
"Banjirnya itu sudah datang sejak dini hari. Kami sudah mulai tidak nyaman banyak air yang masuk ke rumah makanya kami memilih mengungsi ke tempat tetangga dulu," katanya.
Sudaryanti menambahkan, saat ini belum ada bantuan yang masuk ke wilayahnya. Posko yang didirikan juga belum bisa dimanfaatkan secara maksimal. Dirinya berharap masyarakat yang terdampak banjir di Ngawi segera ada perhatian dari pemerintah.
"Belum ada bantuan apapun dari pemerintah, ya harapannya dapat perhatian. Kita ini sedang kesusahan rumah kita kebanjiran," harapnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Ari Hermawan |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi