SUARA INDONESIA

Tak Kunjung Pulang Makan Siang, Pria 63 Tahun Ditemukan Tewas di Kebun Sawit Kampar

Yudha Pratama - 11 June 2024 | 13:06 - Dibaca 608 kali
Peristiwa Tak Kunjung Pulang Makan Siang, Pria 63 Tahun Ditemukan Tewas di Kebun Sawit Kampar
Polisi saat melakukan olah TKP di lokasi penemuan mayat di kebun sawit. (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, KAMPAR - Seorang pria bernama Ahmad (63) ditemukan meninggal di kebun sawit, tepatnya di Simpang Pulau Kelurahan Bangkinang, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau. Korban kali pertama ditemukan oleh keluarganya, Jasman, pada Senin (10/6/2024) sore.

Menurut keterangan pihak kepolisian, saksi Jasman merasa curiga lantaran korban tak kunjung pulang dari aktivitasnya ke kebun sawit.

"Karena itulah, keluarga langsung merasa curiga dan mencari korban dan ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia," terang Kasat Reskrim Polres Kampar, AKP Elvin Akbar Putra, melalui keterangan resminya, Selasa (11/6/2024).

Elvin juga mengemukakan, pihaknya telah melakukan identifikasi terhadap mayat tersebut. Setelah mendapat informasi, pihaknya langsung menuju ke lokasi dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Mendapatkan informasi adanya mayat tersebut, Unit Identifikasi dan Piket Satreskrim datang ke lokasi dan langsung melakukan olah TKP," bebernya.

Dari keterangan saksi saksi, kata Elvin, saat itu korban sempat berpamitan dengan keluarga untuk bekerja menyemprot di kebun sawit, sekitar pukul 08.00 WIB.

Di hari yang sama, yakni sekira pukul 16.00 Wib, korban tidak juga ada kabar. Padahal biasanya, korban akan kembali ke rumah untuk makan siang.

"Dan keluarga menunggu di rumah hingga sore hari, tapi korban tidak juga pulang. Merasa ada keanehan, Jasman mengecek ke lokasi tempat korban bekerja dan menemukan korban sudah tidak bernyawa dengan posisi korban telentang di atas tangki alat penyemprotannya," papar dia.

Kasat mengaku, pihaknya telah mengevakuasi korban. Pihak keluarga pun juga menolak untuk dilakukan autopsi dengan membuat surat pernyataan.

"Korban dibawa ke rumah duka untuk persiapan dikebumikan. Pihak keluarga tidak bersedia korban diautopsi dengan membuat surat pernyataan. Karena korban diduga sakit jantung dan meninggal saat melakukan penyemprotan di kebun sawit miliknya," jelasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Yudha Pratama
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV