SUARA INDONESIA

Putus Cinta, Pemuda di Kampar Nekat Bunuh Diri Saat Video Call dengan Pacar

Yudha Pratama - 02 September 2024 | 17:09 - Dibaca 2.99k kali
Peristiwa Putus Cinta, Pemuda di Kampar Nekat Bunuh Diri Saat Video Call dengan Pacar
Ilustrasi bunuh diri. (Foto: Istimewa)

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan menginspirasi siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

SUARA INDONESIA, KAMPAR - Seorang pria berinisial DF nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di Pondok Keramba Apung di kawasan Danau PLTA Koto Panjang, Desa Merangin, Kecamatan Kuok, Minggu (1/9/2024).

Peristiwa tersebut sontak saja menghebohkan warga sekitar. Diketahui, DF merupakan seorang penjaga pondok keramba ikan di Danau PLTA Koto Panjang, Kampar.

Kapolsek Bangkinang Barat Iptu Rian Onel mengungkapkan bahwa korban nekat mengakhiri hidupnya lantaran persoalan asmara.

Ia mengatakan bahwa korban nekat mengakhiri hidupnya pada saat video call bersama pacarnya. "Pacarnya ingin memutuskannya, sehingga korban nekat mengakhiri hidup," ujar Rian Onel dalam keterangannya, Senin (2/9/2024).

Rian membeberkan awal pihaknya menemukan korban di rumah pondok keramba apung kawasan Danau PLTA Koto Panjang. Kala itu, dirinya mendapat informasi dari warga setempat. Lalu dia memerintahkan Bhabinkamtibmas untuk melihat di TKP.

"Anggota kita Bhabinkamtibmas Desa Merangin langsung ke TKP untuk mengecek kejadian tersebut," ucapnya.

Dari kronologi kejadian, kata Rian, saat itu seorang saksi bernama Romen Sudi mendapat telepon dari pacar korban. Sang pacar memberikan informasi kepada saksi bahwa korban gantung diri di Pondok Kerambah Apung.

"Romen Sudi langsung ke TKP dan melihat pondok dalam keadaan terkunci dari dalam. Dibantu warga, mereka mendobrak pintu dan menemukan korban dalam keadaan gantung diri dan HP-nya masih dalam keadaan hidup," papar dia.

"Kemudian warga langsung menolong korban dan menghubungi Polsek Bangkinang Barat dan Puskesmas Kuok," tambahnya.

Rian mengatakan, saat ini korban telah dibawa ke Puskesmas Kuok untuk dilakukan visum dan identifikasi. Jasad korban juga telah dijemput oleh pihak keluarganya.

"Malam itu juga, korban dijemput oleh keluarga dan membawanya ke kampung halamannya di Kabupaten Agam. Pihak keluarga tidak mau melakukan otopsi dengan membuat surat pernyataan penolakan," pungkasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Yudha Pratama
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya