JEMBER - Salah seorang tokoh Aktivis Pergerakan 98 Firman Syah Ali asal Pamekasan, digadang-gadang akan diminta maju sebagai Bupati Jember Tahun 2024.
Bukan tanpa alasan, pria yang sekaligus ponakan Menkopolhukam Mahfud MD ini, banyak segudang pengalaman berproses di Jember.
Sehingga tidak heran, banyak tokoh masyarakat baik di kalangan NU maupun organisasi lain kenal dengan dia, karena pernah menjadi lokomotif pergerakan dimasanya.
"Kami tidak ada misi apa-apa, hanya ingin agar Kabupaten Jember dipimpin orang yang visioner muda," ungkap Ilham Wahyudi, Ketua BK FH PGRI Jawa Timur menjelaskan, Jumat (11/11/2022).
Ilham melihat, Firman sudah memiliki segudang pengalaman baik di level Jember, Jawa Timur hingga Nusantara.
"Sehingga sangat beralasan, ketika Jember memanggil Firman Syah Ali masih bisa diterima akal. Karena dia (Firman) memang punya sejarah di Jember dan pernah besar di Jember," sergahnya.
Menurut Ilham, selama ini Firman juga santer dibicarakan diminta oleh beberapa tokoh untuk memimpin Kota Surabaya dan Pamekasan.
"Ketimbang Surabaya atau Pamekasan, Firman lebih baik di Jember. Karena dia berproses dan punya rekam jejak di Jember," sebutnya.
Aktivis ini memastikan, jika Firman Ali Syah bersedia maju di Kabupaten Jember, akan banjir dukungan dari banyak kalangan.
"Kita lihat kultur, Jember banyak orang Madura juga, disamping itu Mas Firman juga tokoh NU dan tokoh pergerakan yang sudah dikenal di Jember," tegasnya.
Sementara Firman Syah Ali, saat dikonfirmasi lewat sambungan selulernya membenarkan, bahwa dirinya ditelpon oleh beberapa tokoh Jember agar bersedia maju menjadi Bupati Jember 2023.
Kendati begitu, dirinya tidak berani memastikan dan mengamini permintaan itu, karena beberapa alasan dan pertimbangan.
"Ya benar, banyak tokoh yang menghubungi agar bersedia maju di Jember, mulai dari tokoh NU, beberapa sahabat IKA-PMII dan juga tokoh lain. Tetapi saya tidak berani mengiyakan," ungkap Firman menjawab pertanyaan wartawan.
Disinggung terkait permintaan tokoh Pamekasan dan Surabaya agar dirinya maju, Firman juga membenarkan namun tidak mengiyakan.
"Tokoh Pamekasan dan Surabaya memang meminta saya maju di sana. Tetapi, belum juga saya jawab ia, sekali lagi banyak pertimbangan terutama restu ibu saya," tuturnya.
Untuk diketahui, Firman Syah Ali adalah lulusan Fakultas Hukum Universitas Jember dan berlanjut ke Pasca Sarjana Unair Surabaya.
Untuk karir pengabdiannya sendiri, saat ini menjadi pengurus LP Ma'arif NU Jawa Timur, pernah menjadi pengurus BPO HKTI, Ketua Umum Indonesia Karate Do Jawa Timur, Binpres KONI Jawa Timur.
Saat ini, Firmansyah juga menduduki menjadi Majelis Pakar IKA PMII Jawa Timur, Pengurus ISSI Jawa Timur, Pengurus Pusat Asosiasi Dosen Pergerakan (ADP) IKA PMII dan Panglima Nahdliyin Bergerak (NABRAK).
Dia juga aktif mengabdi, sebagai dosen hukum, di beberapa perguruan tinggi di Jawa Timur.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Aditya Mulawarman |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi