JEMBER - Ketua DPC Partai Gerindra Jember Ahmad Halim menanggapi cepat pertanyaan wartawan, terkait sikap Moch.Sholeh memilih mundur dari bakal calon legislatif dapil 6.
Halim memilih untuk tidak menanggapi terlalu jauh dan enggan berpolemik terkait sikap Sholeh terkait video dan berita yang beredar.
"Itu hal yang biasa dalam pencalegan. Kita hormati beliau (Sholeh) sebagai seorang ksatria," tulisnya menanggapi pertanyaan wartawan, Senin (15/05/2023).
Menurut Halim, terkait mundur dari pencalegan itu tidak boleh dipaksakan, karena itu sikap politik.
"Itu sikap politik, kita tidak boleh menghalang-halangi orang yang mau maju, mundur atau pindah. Itu bagian dari hak asasi," lanjutnya.
Ditanya terkait siapa yang punya kewenangan menentukan nomor urut, ia enggan menanggapi.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Partai Gerindra Jember, Moch.Sholeh mengaku kecewa atas digesernya dirinya sebagai Bacaleg dari nomor urut satu.
Menurut Sholeh, dirinya diganti oleh ASS yang diketahui cucu dari salah seorang kiai besar di Kabupaten Jember.
Padahal, kata Sholeh, penggantinya bukan pengurus atau kader militan dan dirinya menilai masih belum layak secara ideologi partai.
Sementara dirinya, mengakui sudah mengabdi belasan tahun menyumbangkan fikiran dan tenaga terhadap partai besutan Prabowo Subianto itu.
Dari itulah, mantan Sekretaris PCNU Kencong ini mengambil keputusan untuk mundur dari Bacaleg Tahun 2023.
Bahkan Aktivis ini mengancam, akan bersurat langsung kepada DPP Partai Gerindra Pusat untuk minta keadilan.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Imam Hairon |
Editor | : Lukman Hadi |
Komentar & Reaksi