SUARA INDONESIA, KAMPAR - Ustadz kondang Abdul Somad yang dikenal UAS, mengantarkan langsung Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kampar, Repol dan Ardo, menuju kantor KPU Kampar, Kamis (29/8/2024) petang kemarin.
Sebelum mengantarkan pasangan itu, dirinya menyampaikan alasan yang mendasari kenapa UAS menentukan pilihannya terdapat pasangan ini.
Menurut UAS, Repol merupakan sosok yang sangat mudah diajak berkomunikasi. Bagi dirinya, Repol merupakan pejabat yang layak seperti bupati.
"Sejak lama Repol sudah menjadi bupati saya. Mudah saya berkomunikasi dengan Repol. Jika ada pengaduan masyarakat, langsung saya bisa adukan. Semoga kedepannya betul-betul menjadi bupati kita semua," ujarnya, saat acara deklarasi di Kantor Partai Golkar.
Di momen pilkada ini, UAS sebelumnya sama sekali belum mengumumkan secara terbuka kepada siapa pilihan hatinya. Kala itu, ia masih menunggu momen untuk menyampaikan di muka umum, meski pilkada serentak telah dekat.
"Hiruk-pikuk pilkada ini selalu saya bilang tunggu tanggal mainnya. Inilah waktunya saya umumkan. Saya memilih Repol," kata UAS.
Dia juga mengungkapkan kenapa dirinya menjatuhkan pilihan terhadap pasangan Repol dan Ardo. Kata dia, ada momen membuat UAS tidak lupa dengan nama seorang Repol. Yakni lantaran pengaspalan jalan berlobang menuju pesantren.
UAS menceritakan, kala itu banyak tamu ingin bertemu dengannya dan mengungkapkan kondisi jalan yang mereka lalui. Kondisi jalan itu berlubang bak kolam ikan. Lalu, ada seorang sahabat menyampaikan kepada Repol, di situlah Repol langsung memperbaiki jalan tersebut.
Tanpa diminta UAS, Jalan Kamboja Rimbo Panjang menuju Pondok Pesantren UAS, diaspal oleh Repol. Banyak tamu UAS dari luar kota, Jakarta Surabaya Bandung yang lewat jalan tanah berlubang. Bahkan, kata dia, Edy Rahmayadi Gubernur Sumut sempat bilang apa perlu dia yang mengaspal jalan ini.
“Akhirnya seorang sahabat menyampaikan kepada Repol, langsung diaspal jalan tersebut," ungkap UAS.
Tak hanya di situ, UAS juga menceritakan kala itu ada persoalan petani yang lahannya diserobot. Dia menyampaikan persoalan itu langsung kepada Repol. Alhasil, dengan respons cepat Repol turun ke lapangan untuk melakukan upaya penyelesaian.
"Datanglah para petani sawit yang lahan diserobot oleh perusahaan yang bekerjasama dengan kepala desa. Saya adukan masalah ini ke Repol. Besoknya Repol langsung turun lapangan menindaklanjuti pengaduan tersebut. Alhasil, masyarakat pun mendapatkan kembali tanahnya," sebutnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Yudha Pratama |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi