SUARA INDONESIA - Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) sudah berusia 100 tahun atau 1 Abad. Dalam perayaannya, berbagai kegiatan digelar di Padepokan Pusat PSHT Jalan Merak, 10 Nambangan Kidul, Mangunharjo, Madiun, Jawa Timur, pada Jumat (2/9/2022).
Upacara perayaan 1 Abad PSHT dimulai dari kirab budaya, doa bersama, kenduri nasional, kemudian ditutup dengan peresmian tugu terate emas dihalaman padepokan PSHT yang dihadiri Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Ketua DPD La Nyalla, DPR-RI Ibas dan tokoh nasional lainnya.
Ribuan pendekar PSHT tumpek blek, dan pihak humas PSHT juga menyiarkan secara streaming melalui channel youtube, mengingat dalam agenda perayaan 1 Abad PSHT tersebut juga dilakukan pecah rekor MURI gerak jurus kolosal di masing-masing cabang dalam negeri dan luar negeri.
Namun, saat kamera tertuju pada tamu undangan kursi paling depan, pandangan para pendekar juga tertuju pada sosok bersahaja yang duduk tepat dibelakang Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, disebut mirip RM Imam Koessoepangat guru dari Tarmadji Boedi Harsono (Mas Madji).
"Salam dari Riau, Saya bangga menjadi bagian dari PSHT, Jenderal Andika Perkasa membuat PSHT lebih besar. Tapi siapa dibelakang Panglima itu, bersahaja, beliau mirip Mas Imam Koessoepangat," tulis akun di chanel youtube streaming PSHT 1 Abad.
Komentar itupun langsung mendapatkan balasan beragam oleh penonton yang melihat perayaan 1 Abad PSHT melalui streaming chanel youtube. "Betul, beliu mirip Mas Imam, Al fatehah buat Mas Imam dan pendiri PSHT, semoga PSHT bermanfaat untuk masyarakat dan negara," tulis akun bernama Anton 1922.
Informasi yang berhasil dihimpun awak media, sosok bersahaja dan santun yang disebut mirip RM Imam Koessoepangat itu ternyata adalah Wakil Bupati Ngawi bernama Dwi Rianto Jatmiko, yang juga warga PSHT tingkat II (trap II).
Berpaikain serba hitam sakral kebesaran PSHT, menggunakan peci hitam, duduk dibelakang Jenderal Andika bersebelahan dengan Indah Raya Wakil Walikota Madiun, beliau nampak tenang, dan sesekali tersenyum ketika disapa sesama tamu undangan.
RM Imam Koessoepangat sendiri lahir pada hari jum`at pahing tanggal 18 November 1938 RM. Dari seorang ibu bernama Raden Ayu Koesmiyatoen dengan RM Ambar Koessensi, di Madiun kakek beliau (Kanjeng Pangeran Ronggo Ario Koesnoningrat) adalah bupati Madiun VI dan neneknya (Djuwito) atau (RA Pangeran Ronggo Ario Koesnoningrat), salah satu tokoh figur yang di segani pada masa itu.
Selain itu, RM Imam Koessoepangat sebagai pendobrak organisasi PSHT/SH Terate dan berjuluk pendekar Pandhito Wesi Kuning. Sikap cinta terhadap organisasi terlihat dimana beliau ini semasa hidupnya digunakan untuk mengabdi pada SH Terate, beliau adalah murid langsung Bpk. Irsyad sebagai tokoh pembaharu terhadap kurikulum organisasi sehingga RM. Imam Koessoepangat mewarisi bidang kepelatihan dari Bpk. Irsyad.
Perayaan satu abad PSHT berlangsung khitmad, digelar selama tiga hari Jumat hingga Minggu September 2022, PSHT dengan ketua umum Moerdjoko itu juga menggelar kompetisi pencak silat skala Internasional.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Imam Hairon |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi