SUARA INDONESIA

BPK Jatim Wilayah XI Rekomendasikan Situs Pande Gong Sebagai Cagar Budaya

Gono Dwi Santoso - 28 February 2023 | 12:02 - Dibaca 1.45k kali
Sejarah BPK Jatim Wilayah XI Rekomendasikan Situs Pande Gong Sebagai Cagar Budaya
Situs Pande Gong saat dilakukan ekskavasi oleh BPK Jatim Wilayah XI tahap ke 4 di Desa Menganto Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang .

JOMBANG - Ekskavasi di situs pande gong di Desa Menganto Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang untuk tahap ke 4 oleh dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, bersama Balai Pelestarian dan Kebudayaan Provinsi Jatim Wilayah XI sudah selesai dilaksanakan, Sabtu kemarin (25/02/2023).

Balai Pelestarian dan Kebudayaan Provinsi Jatim Wilayah XI merekomendasikan selesai dilakukan ekskavasi tahap 4 ini , situs pande gong ini ,bisa usulkan menjadi cagar budaya tingkat kabupaten Jombang .

Serta dilanjutkan dengan penetapan cagar budaya sekaligus kajian kelayakan pemugaran situs pande gong yang sudah mengalami kerusakan yang cukup masif terutama di sisi timur dan sudut tenggara candi utama.

Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Kabid Kebudayaan Disdikbud Jombang Dian Yunita Sari mengucapkan terimakasih kepada Balai Pelestarian dan Kebudayaan Provinsi Jatim Wilayah XI dan semua pihak yg telah membantu dan berkontribusi dalam pelaksanaan ekskavasi pandegong tahap 4.

"Semoga kami terus bisa bersinergi dengan Balai Pelestarian dan Kebudayaan Provinsi Jatim dan tim untuk perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan kebudayaan (cagar budaya) di Jombang khususnya," terangnya kepada media Selasa (28/02/2023).

Dian menjelaskan untuk hasil ekskavasi tahap 4 dan evaluasi 3 ekskavasi sebelumnya di situs pande gong,candi ini telah mengalami kerusakan yang cukup masif terutama di sisi timur dan sudut tenggara candi utama.

"Namun demikian berdasarkan data arkeologis yang tersisa candi ini layak dilestarikan mengingat pola ruang candi yang terdiri dari candi utama dan 3 candi perwara di wilayah jombang baru kali ini," terangnya.

Dian menambahkan terlebih berdasar kajian sementara candi kurang lebih memiliki masa relatif lama di kisaran abad ke - 10 sampai abad ke- 12 masehi,sehingga menjadi salah satu bukti fisik peradaban masa lalu yg penting untuk dilestarikan.

" Rekomendasi dari Balai Pelestarian dan Kebudayaan Provinsi Jatim Wilayah XI agar bisa dilanjutkan penetapan dan bisa kajian kelayakan pemugaran, "pungkasnya.

Didalam ekskavasi tahap ke 4 Arkeolog Balai Pelestarian Dan Kebudayaan Jatim Wilayah XI, Albertus Vidi Susanto mengatakan saat ekskavasi mebanyak ditemukan temuan lepas diantarnya, pecahan keramik hijau agak kebiruan abu-abu, umumnya merupakan keramik dari masa dinasti song itu kurang lebih dari abad ke-10 sampai abad ke-13.

" Terkait temuan pada saat ekskavasi yang lainnya yang paling signifikan adalah temuan pecahan Arca itu atau fragmen Arca itu yang terlihat hanya bagian dada dan lengan. Sementara untuk atributnya yang terlihat hanya kalung atau hara bahasa kunonya," terangnya.

Vidi menambahkan, dari atribut yang tersisa tidak bisa menjelaskan adia tokoh siapa ,karena untuk menentukan penokohan sebuah Arca atribut itu penting. Untuk mencirikan jadi atribut, itu bisa mencirikan dia aja siapa tokoh siapa.

" Namun demikian dengan temuan fragmen Arca ini ,menambah dugaan kita bahwa kita bahwa situs ini, telah mengalami kerusakan yang cukup masif. Selain strukturnya juga rusak, yang di bagian timur itu juga mengalami kerusakan yang cukup parah hanya tersisa pondasinya saja," terangnya.

Vidi menambahkan ,untuk temuan Arca itu juga menunjukkan bahwa ada pengrusakan yang cukup besar .Karena dengan temuan arca yang tahun lalu saja yang berupa tangan yang memegang kendi .

"Kuat dugaan kalau Arca dengan memegang kendi itu adalah Arca agastya itu juga mengindikasikan memang sengaja ada pengrusakan ini yang menjadi catatan buat kita'" tambahnya.

Vidi menjelaskan, ini yang menjadi catatan buat kita dan Temuan koin perkiraan dari pembacaan sementara berasal dari dinasti tang itu cukup tua tapi itu juga perlu apa kedetailan di dalam membaca karena ada beberapa tulisanya yang kurang terbaca jelas .Tapi dari tiga huruf yang terbaca kemarin tampaknya itu dari dinasti tang abad ke 8.

"Jadi dari Mata uang dari keramik itu digunakan sebagai pertanggalan relatif saja tidak bisa mengatakan tahun ini gitu tetapi itu pertama relatif artinya situs ini memiliki rentang Masa kurang lebih dari abad ke-10 , pungkasnya.

 

 

 

 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Lukman Hadi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya