JEMBER - Sejumlah obyek wisata di Kabupaten Jember, Jawa Timur, dikeluhkan masih mahal.
Akibatnya, banyak wisatawan lebih memilih lari ke kabupaten lain untuk berlibur.
Pernyataan itu, disampaikan beberapa undangan dalam rapat pansus (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban) LKPJ Bupati Jember Tahun 2022, Selasa (04/04/2023) di Aula DPRD Jember.
"Kami melihat, sejumlah obyek wisata Kabupaten Jember masih mahal. Ya, wisatawan tidak kerasan," terang Teguh Prayitno Ketua (Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia) PHRI Kabupaten Jember.
Pihaknya mencontohkan, obyek wisata pantai selatan yang sampai saat ini masih mahal dan ramai diperbincangan.
"Papuma masih mahal dan beberapa obyek wisata milik pemerintah juga sama. Ini harus dicarikan jalan keluar," paparnya menjelaskan.
Padahal, kata dia, potensi wisata alam Kabuoaten Jember sangat luar biasa dan tidak kalah dengan daerah lain.
"Namun, karena masih mahalnya harga masuk, itu yang membuat sepi pengunjung," sesalnya.
Keluhan itu ditanggapi serius langsung oleh pimpinan rapat pansus Dedy Dwi Setiawan.
"Ini merupakan PR serius bagi kami, untuk kami tindaklanjuti dalam lampiran nota pengantar LKPJ Tahun 2022," kata Dedy.
Politisi Partai Nasdem ini berjanji, akan memberikan perhatian serius untuk sektor pariwisata Jember.
"Ini tidak bisa dibiarkan. Tahun 2023, sektor wisata Jember harus kembali bangkit," katanya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Imam Hairon |
Editor | : Lukman Hadi |
Komentar & Reaksi