BANYUWANGI, SUARA INDONESIA – Meskipun status aktivitas vulkanik Gunung Ijen telah resmi turun dari level waspada (level II) menjadi normal (level I), jalur pendakian menuju Kawah Ijen belum dibuka bagi wisatawan.
Penurunan status gunung ini, terjadi pada Selasa (13/8/2024). Tertuang dalam surat yang dikeluarkan Badan Geologi bernomor 1072.Lap/GL.03/BGV./2024, menandai berakhirnya periode peningkatan aktivitas vulkanik yang sempat terjadi hampir sebulan terakhir.
Keputusan untuk tidak segera membuka jalur pendakian, pihak berwenang lebih mementingkan keselamatan dan keamanan wisatawan daripada sekadar mengakomodasi kepentingan pariwisata.
BBKSDA Jawa Timur dan PVMBG masih dalam tahap evaluasi kondisi riil di lapangan, termasuk mempertimbangkan kontinuitas stabilitas aktivitas vulkanik Gunung Ijen ke depannya.
Kepala Bidang KSDA Wilayah III, Purwantono, menegaskan bahwa langkah ini diambil sebagai bentuk kehati-hatian. Meskipun status gunung telah kembali normal, potensi perubahan kondisi geologi tetap perlu dipantau lebih lanjut.
“Kami tidak bisa gegabah dalam memutuskan pembukaan jalur pendakian karena hal ini menyangkut keselamatan semua pihak,” ujar Purwantono, Kamis (15/8/2024).
Pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa jalur pendakian Ijen biasanya baru dibuka setelah ada kepastian bahwa aktivitas vulkanik telah benar-benar stabil.
Namun, hingga saat ini, wisatawan diminta bersabar dan menunggu pengumuman resmi terkait pembukaan jalur pendakian.
Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Ijen, Ahmad Subhan menyampaikan, meskipun secara visual kondisi kawah dan aktivitas gunung terlihat normal, seperti air kawah yang kembali berwarna hijau toska dan bualan gas yang tidak terlihat, potensi ancaman gas vulkanik tetap menjadi perhatian serius.
“Oleh karena itu, masyarakat sekitar dan pengunjung kami imbau untuk sementara waktu tidak mendekati bibir kawah dan dasar kawah,” pintanya.
Badan Geologi juga melarang warga atau wisatawan menginap di Kawah Ijen dalam radius 500 meter.
Masyarakat yang bertempat tinggal di sepanjang aliran Sungai Banyu Pait juga diminta agar selalu waspada terhadap potensi ancaman aliran gas vulkanik yang berbahaya.
"Jika tercium bau gas yang menyengat dihimbau agar menggunakan masker penutup alat pernapasan," cetusnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi