GRESIK - Petani di wilayah Gresik selatan mulai melakukan tanam padi di lahannya masing-masing. Setiap bidang terdapat dua sampai lima orang yang menanam padi secara bersamaan.
Sekitar tiga sampai empat bulan, para petani baru bisa dinikmati hasilnya. Itupun jika lahan pertanian mereka tidak diserang hama, tikus maupun wereng.
Karena, sampai saat ini hama tikus masih menghantui para petani. Salah satunya, petani di Desa Mojogede, Kecamatan Balongpanggang, Gresik.
Ida, salah satu petani mengatakan, banyaknya tikus yang menyerang tanaman padi, membuat dirinya tidak bisa berbuat apa-apa. "Ya pasrah mas," ujarnya, sambil menanam padi, Jumat (27/11/2020).
Dia menjelaskan, padi yang baru ditanam tidak akan diserang tikus. Hama datang ketika tanaman padi sudah besar dan berisi. "Kebanyakan rugi mas. Rugi biaya dan tenaga," imbuhnya.
Para petani sudah melakukan berbagai upaya untuk menghilangkan hama tikus. Ada yang lahannya dibatasi dengan plastik hingga pemasangan rumah burung hantu.
"Tapi hasilnya sama. Tikus tetap masih banyak," ungkap wanita yang gemar becanda iti.
Pihaknya berharap, pemerintah dapat memberikan solusi terbaik kepada para petani. Terutama cara menghilangkan hama tikus, sehingga hasilnya maksimal.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syaifuddin Anam |
Editor | : |
Komentar & Reaksi