SUARA INDONESIA

Dinas Perdagangan Banyuwangi Akui Ada Kenaikan Harga Pangan Jelang Nataru

Muhammad Nurul Yaqin - 15 December 2020 | 16:12 - Dibaca 1.98k kali
Ekbis Dinas Perdagangan Banyuwangi Akui Ada Kenaikan Harga Pangan Jelang Nataru
Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi, Suminten, saat memberikan keterangan, Selasa (15/12/2020).

BANYUWANGI- Sejumlah komoditas bahan makanan pokok di pasar tradisional mengalami kenaikan harga jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020, meski dalam batas toleransi.

Hal ini diakui Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi, Suminten, saat dikonfirmasi Suara Indonesia, Selasa (15/12/2020).

"Jelang Nataru memang ada kenaikan, tetapi tidak seberapa signifikan. Artinya untuk ketersediaan seperti telur, cabai rawit, bawang merah, bawah putih ada kenaikan, tetapi bisa tercukupi," kata Suminten.

Menurutnya, setiap perayaan hari besar biasanya harga pangan mengalami kenaikan yang cenderung drastis. Disamping karena tingginya permintaan, serta faktor lain yang mempengaruhi.

Ia menyebut, seperti perayaan hari besar sebelum adanya pandemi Covid-19. Di awal Januari 2020 saja komoditas seperti bawang putih dan gula, harganya sempat melonjak. Sehingga pihaknya melakukan operasi pasar.

"Sekarang ini mungkin karena pandemi, sehingga momen-momen tersebut ada kenaikan harga tetapi tidak secara signifikan. Dalam artian harga saat ini masih relatif stabil," cetusnya.

Kasi Perdagangan, Budi Utomo menambahkan, berdasarkan hasil laporan tim di lapangan, harga telur yang sebelumnya Rp 20 ribu, kini mendekati Rp 24-25 ribu. Kemudian daging ayam, beberapa hari yang lalu sempat mencapai Rp 33 ribu, sekarang stagnan di harga Rp 30-31 ribu.

"Harga cabai rawit Rp 37-38 ribu yang sebelumnya juga dibawah. Cabai merah juga sudah meluncur di harga Rp 40 ribu keatas, juga bawang merah. Jadi kebutuhan pokok sudah merangkak naik," kata Budi.

Disampaikannya, kenaikan harga pangan ini dipengaruhi peningkatan permintaan jelang Nataru serta pasokan yang terganggu akibat cuaca.

"Hari-hari besar keagamaan ini sangat berpengaruh terhadap fluktuasi harga. Biasanya tergantung dengan perubahan musim. Misalkan cabe rawit, ini sentranya kita punya di Wongsorejo, ini sudah mulai berkurang, karena ada kerusakan," jelasnya.

Budi menambahkan, jelang Nataru pemesanan kamar hotel juga tinggi. Sehingga konsumsi untuk kebutuhan hotel terhadap bahan-bahan pokok juga meningkat.

"Jadi kebutuhan meningkat, persediaan berkurang, penawaran berkurang, sehingga harga merangkak naik," imbuhnya.

Dalam mengatasi peningkatan harga pangan jelang hari besar, lanjut Budi, pihaknya sudah menggelar pasar murah di sejumlah pasar di Banyuwangi.

"Sesuai petunjuk dari provinsi, tetap kita melakukan monitoring harga, jadi kegiatannya kemarin kita sudah melakukan pasar murah jelang Nataru yang bekerjasama dengan Bulog dan beberapa instansi lainnya," tandas Budi. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya