SUARA INDONESIA

Belanja di Pasar Rakyat Jembrana Kini Bisa Bayar Pakai QRIS BRI

Muhammad Nurul Yaqin - 23 June 2023 | 21:06 - Dibaca 1.21k kali
Ekbis Belanja di Pasar Rakyat Jembrana Kini Bisa Bayar Pakai QRIS BRI
Mantri BRI saat melakukan transaksi QRIS di Pasar Umum Tegalcangkring, Jembrana, Bali. (Foto: Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

JEMBRANA, Suaraindonesia.co.id - Sebagian pasar rakyat yang ada di Kabupaten Jembrana, Bali telah menerapkan pembayaran digital untuk mempermudah transaksi keuangan bagi konsumen maupun pedagang.

Salah satunya di Pasar Umum Tegalcangkring, belasan pedagang di sana mulai terbiasa menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) BRI.

Mereka mulai memberlakukan pembayaran secara nontunai tersebut setelah sebelumnya Bank BRI gencar melakukan percepatan digitalisasi hingga ke pasar tradisional.

Upaya BRI dalam rangka mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) naik kelas dengan beralih ke digital rupanya membuahkan hasil.

Pedagang busana di Pasar Tegalcangkring, Dewa Ayu Tresnawati (39) mengaku cukup terbantu setelah menggunakan QRIS BRI. Selain cepat juga meringankan pekerjaan.

"Kalau bayar pas lagi rame itu pakai QRIS. Terbantu dari segi praktisnya, cepat, pembeli tinggal scan saja melalui BRImo atau e-wallet lain, setelah pembayaran berhasil ada notif. Jadi tidak perlu susah-susah cari uang kembalian," katanya.

Ayu menyampaikan, selain mudah diaplikasikan, transaksi menggunakan QRIS bisa terhindar dari uang palsu yang biasanya beredar di pasar tradisional.

"Karena pembayarannya dilakukan secara nontunai, jadi uang langsung masuk ke rekening kita," ungkapnya.

Dari sisi pendapatan, Ayu mengatakan ada peningkatan sejak menggunakan QRIS BRI, meskipun belum terlalu besar.

"Ada peningkatan tapi belum banyak, karena sehari 3-4 orang saja yang bayar pakai QRIS. Itu pun kebanyakan pegawai. Tapi jika dihitung dari segi bisnis, lumayan untuk menambah penghasilan," cetusnya.

Selain pengguna QRIS, Ayu juga menjadi satu-satunya Agen BRILink di Pasar Umum Tegalcangkring. Dari situ ia mendapatkan tambahan penghasilan dari sharing fee untuk setiap transaksinya.

"Apalagi Agen BRILink saya ini dekat dengan kantor Unit BRI Tegalcangkring. Ketika ada gangguan pelayanan di sana, diarahkan ke sini," ucapnya.

Ayu mengaku sudah banyak dibantu BRI, selain fasilitas dirinya juga dibantu dari segi permodalan. 

Ceritanya saat pendi Covid-19 menghantam Bali, usaha Ayu terpukul yang berdampak pada kemerosotan penjualan.

Agar toko busana miliknya kembali bangkit pascapandemi, ia mengajukan pinjaman KUR BRI senilai Rp 60 juta.

"Pinjaman ini saya gunakan untuk operasional dan menambah dagangan," katanya.

Dari situ lapak milik Ayu perlahan kembali menarik banyak pembeli. Omzet yang didapat juga mengalami peningkatan.

"Omzet yang didapat sehari ada Rp 3 juta, kalau ditambah jadi Agen BRILink ada kenaikan sekitar Rp 3,5 juta," ujarnya.

Regional CEO BRI Denpasar, Recky Plangiten mengatakan, BRI aktif melakukan jemput bola melalui kantor unit dan mantri di lapangan untuk mengajak pelaku UMKM beralih ke digital.

Selain beberapa pasar rakyat yang ada di Jembrana, pengguna QRIS BRI juga menjangkau hampir seluruh pasar tradisional yang ada di wilayah Bali, NTB, dan NTT.

"Tujuannya, selain kemudahan hingga jaminan keamanan dari uang palsu, dengan QRIS pelaku UMKM bisa menjangkau pasar yang lebih luas," cetus Recky.

Ia membeberkan, hingga Mei 2023 total pedagang atau merchant QRIS BRI di wilayah Bali, NTB, dan NTT mencapai 201.000 lebih pengguna.

"Tahun 2023, BRI Regional Office Denpasar menargetkan mengakuisisi 151.400 merchant QRIS di wilayah Bali, NTB dan NTT untuk mendongkrak bisnis mereka," tegasnya.

Dia menambahkan, syarat mendaftar QRIS BRI tidaklah rumit. Cukup menyertakan fotocopy KTP, surat izin usaha, nomor handphone nasabah, beserta nomor rekening Bank BRI sebagai rekening penampung.

"Kemudian diajukan melalui unit kerja BRI terdekat. Pemakaian QRIS BRI tidak sekedar nasabah pinjaman, melainkan juga nasabah umum," ujar Recky.

BRI, lanjutnya, juga hadir memberikan bantuan kepada UMKM yang kesulitan dalam permodalan. Salah satunya melalui program KUR BRI.

Ia menyampaikan, dengan bunga yang rendah yakni minimal 6 persen per tahun, telah membantu banyak UMKM bertahan di tengah pandemi.

"Sepanjang 2022 KUR Mikro BRI di wilayah Bali dan Nusa Tenggara melebihi target. Terserap hingga 12,4 triliun atau 100,57%," bebernya. 

Respon tersebut disambut baik oleh BRI dengan memberikan kemudahan dan kecepatan pelayanan KUR baik yang diajukan melalui Unit Kerja BRI maupun secara online.

Pada tahun 2023 ini, BRI Regional Office Denpasar menargetkan penyaluran KUR Mikro sebesar Rp 6 triliun untuk wilayah Bali, NTB, dan NTT.

"Kami optimistis jumlah ini dapat diserap dengan cepat karena masih tingginya antusiasme masyarakat untuk mengembangkan usaha mereka," tandasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Lutfi Hidayat

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya