SUARA INDONESIA

Bermodal KUR BRI, Perajin Kalimba di Jembrana Kantongi Omzet Ratusan Juta per Bulan

Muhammad Nurul Yaqin - 29 June 2023 | 13:06 - Dibaca 2.22k kali
Ekbis Bermodal KUR BRI, Perajin Kalimba di Jembrana Kantongi Omzet Ratusan Juta per Bulan
Beberapa karyawan sedang melakukan pengecatan di rumah produksi Kalimba milik I Gusti Komang Agus Astawa (35). (Foto: Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

JEMBRANA, Suaraindonesia.co.id - Bermodal pinjaman KUR BRI senilai Rp 25 juta, I Gusti Komang Agus Astawa (35), asal Dusun Dauh Pangkung Jangu, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, meraih sukses menjadi perajin alat musik Kalimba.

Orderan Kalimba di rumah produksi miliknya kini tak pernah sepi. Dalam sepekan, ia bisa melayani pesanan sebanyak 3.500 Kalimba. Dari situ omzet yang didapat juga tak tanggung-tanggung, mencapai Rp 200 juta per bulan.

Kalimba sendiri merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Afrika selatan, kebanyakan berbentuk persegi namun ada juga beberapa jenis yang berbentuk bulat. Dilengkapi dengan tuts-tuts logam yang menempel di bagian atas.

Namun siapa sangka jika alat musik ini juga banyak diproduksi di Bali. Salah satunya di tempat kerajinan milik I Gusti Komang Agus Astawa atau yang akrab disapa Murah Darajat. Kepada Suaraindonesia.co.id, Murah mengaku telah memproduksi Kalimba sejak 2009 silam. 

Selama 14 tahun bergelut dengan usaha Kalimba, Murah bercerita jika kesuksesan dirinya juga berkat bantuan modal dari Bank BRI. Karena awal merintis usaha, Murah kebingungan dalam permodalan.

"Awal jadi perajin Kalimba, saya memulainya bersama teman. Namun lima tahun berjalan, mengalami kendala di permodalan. Akhirnya usaha tersebut ditinggalkan," kata Murah.

Meski beberapa rekannya tidak lagi melanjutkan, tepat pada 2013 Murah dengan kegigihannya tetap meneruskan usaha tersebut. Saat itu dia memberanikan diri mengajukan pinjaman KUR BRI sebesar Rp 25 juta untuk membeli tambahan peralatan seperti mesin pemotong, cat, batok kelapa dan lainnya. Dari sini, usahanya berkembang.

Beberapa tahun berjalan, permintaan Kalimba di rumah produksinya terus meningkat. Dari awalnya 200-300 Kalimba per minggu. Terus meningkat hingga mencapai 3.500 Kalimba.

Kalimba yang diproduksi Murah terbuat dari batok kelapa, kayu triplek serta jeruji sepeda. Setiap bulannya ia membutuhkan ribuan tempurung kelapa yang dipasok dari langganannya.

"Batok kelapa ini saya siapkan untuk memenuhi kebutuhan pembeli yang terus meningkat dari tahun ke tahun," tuturnya.

Murah menjual Kalimba produksinya secara beragam tergantung motif yang dibuat. Ada yang berbentuk tempurung biasa, berbentuk kura-kura, setengah painting dan full painting.

"Ukuran kecil dihargai Rp 11 ribu. Paling mahal motif kura-kura dengan harga Rp 23 ribu," sebutnya.

Menurutnya, usaha Kalimba ini sangat menjanjikan dari segi bisnis dan bisa menyerap pekerja lokal. Saat ini ada 26 karyawan yang bekerja di tempat usaha pembuatan alat musik tradisional milik Murah.

Ia mengatakan, pengiriman Kalimba miliknya masih menjangkau wilayah Bali. Diantaranya Sukawati, Ubud dan Tegallalang. Namun dari pemasok barang miliknya bisa menjual hingga ke Mancanegara.

"Saya hanya perajin, bikin barang dan dibeli oleh para pemasok. Nah pemasok ini yang menjual kembali kepada pelancong termasuk diekspor ke luar negeri," ungkapnya.

Murah mengatakan, sebelum pandemi Covid-19 omzet yang diperoleh sempat menembus Rp 200 juta lebih dalam sebulan. Namun saat pandemi melanda, usaha Kalimba miliknya terpukul. Selama dua tahun terpaksa berhenti produksi karena sepi pesanan.

Meski demikian, Murah tetap menyiapkan stok Kalimba yang baru setengah jadi selama pandemi berlangsung. Alhasil ketika pandemi mulai reda, Murah tidak kewalahan memenuhi permintaan yang mulai kembali meningkat sejak pertengahan 2022.

"Sempat saya bikin stok lumayan sekitar 15 ribuan, setelah selesai pandemi orderan mulai ada dan kini kembali meningkat. Omzet yang awalnya turun juga telah kembali seperti sedia kala," ujarnya.

Regional CEO BRI Denpasar, Recky Plangiten menuturkan, BRI terus berkomitmen mengantarkan UMKM menjadi naik kelas. Salah satunya melalui dukungan permodalan melalui program KUR.

KUR BRI telah terbukti banyak memberikan manfaat dalam mendongkrak perekonomian UMKM. Terlebih saat pandemi Covid-19 kemarin. Karena KUR menjadi sumber modal baru pelaku usaha untuk memutar roda bisnisnya.

BRI Regional Office Denpasar mencatat, sepanjang 2022 KUR Mikro BRI di wilayah Bali dan Nusa Tenggara terserap hingga 12,4 triliun atau 100,57% dari target yang ditetapkan. 

“Penyerapan KUR di Wilayah Bali, NTB, dan NTT sepanjang tahun 2022 didominasi sektor produktif," kata Recky.

Respon positif dari masyarakat akan kehadiran KUR dengan suku bunga rendah yakni minimal 6 persen per tahun, menyebabkan penyerapan KUR di wilayah Bali, NTB, dan NTT dapat dimaksimalkan. 

Respon tersebut disambut baik oleh BRI dengan memberikan kemudahan dan kecepatan pelayanan KUR baik yang diajukan melalui Unit Kerja BRI maupun secara online.

Pada tahun 2023 ini, BRI Regional Office Denpasar menargetkan penyaluran KUR Mikro sebesar Rp 6 triliun untuk wilayah Bali, NTB, dan NTT.

"Kami optimistis jumlah ini dapat diserap dengan cepat karena masih tingginya antusiasme masyarakat untuk mengembangkan usaha mereka," ungkapnya.

Syarat pengajuan KUR Mikro BRI sangat mudah, masyarakat bisa datang ke unit kerja BRI dengan membawa Identitas diri seperti E-KTP, Kartu Keluarga, Akta Nikah (bagi yang sudah menikah), IUMK atau Surat Keterangan Usaha atau Surat Keterangan Domisili Usaha dan rekomendasi atau izin lain yang diperlukan. 

Alternatif lainnya, masyarakat bisa mengajukan melalui kurbali.com yang merupakan kerjasama Pemerintah Provinsi Bali, OJK Regional 8 Bali Nusra, dan Bank penyalur untuk memfasilitasi masyarakat mengajukan KUR lewat online

Selain itu, pengajuan KUR online juga bisa melalui kur.bri.co.id. Cara online ini lebih praktis karena masyarakat tidak perlu datang ke Bank saat pengajuan. 

"Cara lainnya yaitu melalui Agen BRILink, dimana dokumen pengajuan nantinya akan direferensikan oleh Agen BRILink kepada petugas BRI untuk diproses," ucapnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Irqam

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya