SITUBONDO, Suaraindonesia.co.id - Para Pedagang Kaki Lima (PKL) di area Pujasera alun-alun Kabupaten Situbondo resah. Pasalnya, wabah Covid-19 hingga saat ini pendapatan mereka tak kunjung membaik.
Hal itu disebabkan karena sepinya pengunjung di lapak PKL Pujasera alun-alun tempat mereka berjualan. Bahkan di akhir pekan Sabtu dan Minggu pun pendapatan mereka tak jauh beda dari hari akrif kerja.
Jurnalis Suaraindinesia.co.id Situbondo, menemui dua pedagang minuman kemasan dan kuliner seblak di lokasi Pujasera Jaya Mandiri alun alun Kabupaten Situbondo itu.
Mereka adalah Bakri dan Robby, keduanya mengaku setiap hari Senin hingga Jumat, jumlah pengunjung di tempat itu sangat sepi. Bahkan, pendapatan bersih kedua PKL itu setiap hari tak lebih dari Rp. 30.000.
“Pendapatan kita setelah Covid-19 memang terus berkurang dibandingkan sebelumnya. Tapi untuk memenuhi kebutuhan keluarga, hampir semua teman-teman PKL di Pujasera ini masih tetap bertahan. Walaupun hampir semuanya mengeluh karena pengunjung yang datang sangat sepi,” kata Bakri, Sabtu (21/07/2023).
Para PKL itu berharap kepada pemerintah daerah untuk memberikan solusi terbaik, agar semua pedagang bisa menaikkan pendapatan mereka.
“Kami minta agar ada solusi dari Pemerintah Kabupaten Situbondo, sehingga para PKL yang berada di Pujasera Alun-alun Situbondo ada kenaikan pendapatan," tandas Robby.
Para PKL, kata Robby, memang mendapat fasilitas tempat jualan. Namun sampai saat ini masih belum mendapatkan pembinaan sama sekali dari pemerintah, dalam hal ini Dinas Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Situbondo.
"Pembinaan dari pemerintah kepada para PKL ini sangat penting. Sebab, melalui sosialisasi dan pembinaan kepada para PKL, otomatis akan memberikan pengetahuan dan mengetahui langkah-langkah apa yang akan diambil, agar para pengunjung banyak yang datang dan membeli dagangan mereka," terangnya.
Ketua Paguyuban PKL Pujasera Jaya Mandiri Alun alun Situbondo, Didik Hariyadi mengatakan sepinya pengunjung tempat tersebut akibat banyaknya transaksi jual beli kuliner secara online. Sehingga jarang warga yang mau berkunjung ke area Alun-alun Situbondo.
"Dulu sebelum ada transaksi jual beli onlinez area Pujasera alun-alun memang lumayan sepi. Tapi tidak sesepi seperti sekarang, kecuali ada hiburan atau kegiatan Pemkab Situbondo yang ditempatkan di alun-alun ini, para PKL baru merasakan ramai pengunjung dan pembeli," ujarnya.
Jumlah PKL di Pujasera alun-alun yang berjualan pagi hingga sore sebanyam 25 orang. Sedangkan yang berjualan malam hari, jumlahnya mencapai 90 PKL.
Menyikapi keinginan para PKL di Alun-alun Kabupaten Situbondo, Kepala Dinas Perdagangan dan Koperasi, Edi Wiyono mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti dan mencari solusi agar para pedagang bisa mendapatkan pembinaan dari dinas yang dia pimpin.
"Tidak cuma itu saja yang harus kita lakukan tetapi bagaimana Disperindag terus berupaya agar Pujasera tersebut b isa ramai pengunjung. Sehingga, mampu meningkatkan ekonomi PKL di Kabupaten Situbondo," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syamsuri |
Editor | : Lutfi Hidayat |
Komentar & Reaksi