SUARA INDONESIA, JOMBANG,- Petani tomat di Dusun Kedung Bokor Desa Genukwaktu Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, sumringah karena harga tomat di petani naik Rp 12 ribu membuat petani sumringah atas kenaikan harga tomat tersebut,Jumat (12/01/2024).
Pantauan di lokasi areal persawahan hamparan luas tanaman tomat siap panen sedang dilakukan panen oleh petani ada empat orang sedang melakukan panen tomat ada yang memanen ada yang mengepak hasil panen untuk segera dikirim ke pasar Pare Kediri
Ditemui di areal persawahan tanaman tomat, Darmawan ,Ketua Poktan Kedung Bokor Desa Genukwaktu mengatakan kenaikan harga tomat ini dipicu karena banyaknya permintaan dari konsumen dan banyak tanaman tomat yang gagal panen akibat cuaca yang ekstrem.
" Bisanya sekali panen tanaman tomat bisa menghasilkan 2,5 kwintal sampai 3 kwintal tomat dan biasanya di bawah untuk di jual ke pasar Pare Kediri," terangnya.
Darmawan mengatakan untuk harga tomat hari ini sekarang dikisaran Rp 12 ribu untuk jenis tomat yang biasa dan kalau yang super harganya kisaran 14 ribu di tingkat petani yang bagus tomatnya agak besar.
" Harga tomat di tingkat petani sebelumnya dikisaran Rp 9 ribu dan ini sudah naik kisaran 3 ribuan menjadi Rp 12 ribu.Alhamdulillah petani tomat tidak merugi dan masih untung meskipun musim penghujan," paparnya.
Darmawan mengatakan untuk perawatan tomat di cuaca yang ekstrem ini juga dilakukan sangat ekstrem perawatannya mulai dari penyemprotan hama hingga jamur agar buah tomat berbuah maksimal saat panen.
" Kalau hujan kita lakukan penyemprotan
dan untuk biaya mulai tanam hingga perawatan sampai panen tomat bisanya sekali panen tanaman tomat ,bisa menghasilkan 2,5 kwintal sampai 3 kwintal dan di lahan seluas 1400 meter dibutuhkan biaya kisaran 5 juta dan kalau panen bisa menghasilkan maksimal 6 ton," terangnya.
Darmawan berharap kepada pemerintah agar harga tomat dipasaran tetap stabil dan tetap bertahan seperti sekarang sehingga petani tomat tidak merugi.
" Karena biayanya yang dikeluarkan juga cukup banyak mulai pembelian mulsa,lanjaran ,pupuk pestisida dan pengharapan lahan ,bibit, kalau harga jualannya bagus petani masih untung mengingat biaya produksi juga mahal " pungkasnya.(*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi