SUARA INDONESIA, SURABAYA – Ekonomi Jawa Timur menunjukkan ketahanan yang impresif meskipun dihantui ketidakpastian global. Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, M. Noor Nugroho, dalam acara nonton bersama Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 yang digelar pada Jumat (29/11), menegaskan bahwa perekonomian provinsi ini tetap stabil dengan konsumsi dan investasi sebagai pendorong utamanya.
Acara yang mengusung tema “Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional” ini menjadi momentum refleksi terhadap langkah-langkah yang diambil untuk menjaga pertumbuhan ekonomi. Noor menyoroti konsumsi rumah tangga yang masih menjadi kontributor terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur, mencapai 59%.
“Daya beli masyarakat di Jawa Timur terjaga dengan baik, tercermin dari kontribusi konsumsi rumah tangga yang mencapai 3% terhadap pertumbuhan ekonomi. Ini menunjukkan kekuatan ekonomi domestik kita,” ujar Noor, menambahkan bahwa konsumsi menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah.
Sektor Industri dan Perdagangan Pimpin Pertumbuhan
Kinerja positif ekonomi Jawa Timur juga didorong oleh tiga sektor utama: industri pengolahan, perdagangan, dan konstruksi. Ketiga sektor ini bersama-sama menyumbang 58 persen terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi.
Meski ada sedikit penurunan di sektor eceran, konsumsi semen dan penjualan kendaraan tetap menunjukkan tren positif, yang mencerminkan kuatnya permintaan domestik.
“Permintaan domestik tetap menjadi fondasi utama ekonomi, sementara permintaan eksternal juga terjaga dengan baik,” tambah Noor.
Fokus pada Investasi dan Pengembangan UMKM
Sebagai bagian dari upaya memperkuat perekonomian, Bank Indonesia Jawa Timur juga fokus pada peningkatan investasi melalui Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek-proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dengan potensi nilai mencapai Rp30 triliun.
Selain itu, pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu prioritas utama. Bank Indonesia Jawa Timur mendorong UMKM untuk memperluas pasar, baik domestik maupun internasional, melalui pendekatan korporatisasi dan peningkatan kapasitas.
Inflasi Terkendali, Ekonomi Terjaga Stabil
Pada sisi inflasi, Jawa Timur berhasil menjaga stabilitas dengan inflasi yang tercatat pada angka 1,6 persen pada Oktober 2024, lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional. Hal ini tidak lepas dari sinergi yang kuat antara berbagai pihak dalam mengendalikan harga dan distribusi barang, serta penguatan kelembagaan yang efektif di daerah.
Peran Strategis Jawa Timur dalam Perekonomian Nasional
Noor juga menekankan peran strategis Jawa Timur sebagai salah satu pilar utama ekonomi Indonesia. Dengan sinergi yang terus diperkuat antar pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan sektor terkait, perekonomian Jawa Timur diperkirakan akan tumbuh di kisaran 4,7 hingga 5,5 persen pada 2025.
“Dengan terus memperkuat kerjasama antar pihak, kami yakin ekonomi Jawa Timur akan terus tumbuh solid dan berkelanjutan,” ujar Noor.
Acara PTBI 2024 ini menjadi bukti komitmen bersama untuk menghadapi tantangan ekonomi global dan mewujudkan perekonomian yang lebih kuat dan inklusif, menjadikan Jawa Timur sebagai contoh bagi provinsi lain dalam menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Dona Pramudya |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi