SUARA INDONESIA

Perangkat Desa di Cilacap Sukses Budidaya Ikan Koi, Omzet Hingga Rp 10 juta

Satria Galih Saputra - 13 December 2022 | 02:12 - Dibaca 4.70k kali
Ekbis Perangkat Desa di Cilacap Sukses Budidaya Ikan Koi, Omzet Hingga Rp 10 juta
Nurkholis Saat Memberi Pakan Ikan Koi di Kolam Miliknya

CILACAP - Warga Dusun Karangtawang RT 04 RW 02 Desa Karangtawang, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah bernama Nurkholis sukses budidaya ikan koi di rumahnya. 

Dengan memanfaatkan lahan pekarangan kosong miliknya yang berada di belakang rumah, ia membuat kolam berukuran 6x10 meter sebagai tempat untuk budidaya ikan koi tersebut. 

Pria yang akrab disapa Nur dan sehari-hari bekerja sebagai perangkat desa di Desa setempat ini mengaku mulai merintis usaha budidaya ikan koi sejak awal pandemi Covid-19. 

"Awal pandemi saya mencoba budidaya ikan dan terinspirasi dari teman, saya lihat sepertinya menguntungkan lalu kemudian saya ikut belajar budidaya ikan koi pertama dengan modal awal Rp 500 ribu, kemudian belajar pemijahan," ungkap Nur kepada suaraindonesia.co.id, Senin (12/12/2022). 

Ia menambahkan, untuk indukan anakan ikan koi sendiri diperolehnya dari Kabupaten Tulungagung dan Kediri, namun sudah memiliki sertifikat. 

"Untuk ikan koi saya ambil indukan anakan dari Tulungagung dan Kediri, namun sudah bersertifikat jumlahnya ribuan dan jenisnya macam-macam ada koi tanco kohaku, sanke, siro, uciba dan lain-lain," jelasnya. 

Dari pemijahan yang dilakukannya, butuh waktu kurang lebih 3 bulan hingga ikan koi siap untuk dijual. 

"Kalau untuk perawatan ikan itu maksimal satu atau dua minggu sekali disirkulasi airnya, jadi sepertiga air dibuang kemudian diisi air baru lagi," katanya. 

Lebih lanjut, untuk ikan koi yang ia jual berkisar antara Rp 2 ribu hingga Rp 1 juta, tergantung dari ukuran besar kecil dan jenis ikan tersebut.

"Kecil tapi jenisnya bagus ya ada yang mahal sampai Rp 300 ribu. Yang besar lebih malah lagi," ucap Sekdes Karangtawang tersebut. 

Kemudian untuk mengembangkan usahanya dan menambah pendapatan, Nur mencoba budidaya ikan jenis lainnya dengan menambah jumlah kolam. 

"Saya coba mengembangkan lagi dengan budidaya ikan yang lain seperti lele sangkuriang, gabus, gurame dan ikan nila nirwana tiga dengan total kolam sekarang berjumlah 14 kolam," ujarnya. 

Untuk ikan gurame dijualnya dengan harga Rp 45 ribu per kilogramnya. Sedangkan lele sangkuriang, gabus dan ikan nila nirwana tiga ia jual mengikuti harga dipasaran pada umumnya. 

Sementara itu, untuk pemasaran, kata dia, selain dijual melalui media sosial, pembeli bisa datang langsung untuk membelinya. 

"Saya jualnya lewat online, tapi bisa beli langsung kesini. Yang beli kebanyakan dari warga sekitar, ada juga dari luar daerah seperti Banyumas, Jogja dan Banjarnegara," bebernya. 

Alhasil, usaha budidaya ikan yang digeluti oleh Nurkholis selama kurang lebih 2 tahun ini tak sia-sia. Kini ia menikmati hasil dari kerja kerasnya selama ini. 

Hal itu dibuktikan dari omzet yang ia peroleh setiap bulannya mencapai jutaan, bahkan puluhan juta rupiah saat panen ikan. 

"Pendapatan per bulan Rp 2 juta sampai 5 juta, kalau lagi panen ya bisa sampai Rp 10 juta," singkat Nur. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Satria Galih Saputra
Editor : Imam Hairon

Tags:
#1
Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya