BANDUNG, Pusat Layanan Jantung dan Pembuluh Darah adalah salah satu layanan unggulan selain Stroke dan Cancer di RSUD Sakit Al-Ihsan guna memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan yang berkualitas pada penyakit jantung. Didukung oleh tenaga medis (seperti dokter jantung dan dokter bedah jantung), paramedis dan petugas non-medis yang profesional
Pusat layanan jantung dan pembuluh darah ini dilengkapi oleh peralatan modern yang dioperasikan oleh dokter Spesialis jantung dan dokter bedah jantung terlatih setara dengan pelayanan rumah sakit jantung.
Kesehatan jantung dan pembuluh darah adalah salah satu hal penting yang tidak bisa dipisahkan dan harus menjadi perhatian. Oleh karena itu, RSUD Al-Ihsan kabupaten bandung, memadukan pelayanan kesehatan yang promotif, preventif dan kuratif. Untuk mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan secara dini.
Direktur Utama RSUD Al-Ihsan, Dewi Basmalah dr, MARS menjelaskan RSUD Al-Ihsan instalasi pelayanan jantung dan pembuluh darah RSUD Al-Ihsan merupakan pelayanan kesehatan yang disediakan bagi pasien atau siapa saja yang memiliki faktor resiko penyakit jantung khususnya bagi pasien yang sedang dalam perawatan, akan melakukan operasi jantung atau setelah operasi jantung.
“Bahwa RSUD Alihsan ini selaku milik pemerintah Provinsi Jawa Barat dari tahun 2003 dengan perlengkapan sarana dan prasarana yang lengkap guna pelayanan untuk masyarakat jabar dan sesuai dengan komitmen gubernur Ridwan Kamil menjadikan Jabar juara begitupun RSUD Al-Ihsan yang mempunyai unggulan,” ungkapmya, Di acara Bareng Obras (Obrolan Santai bersama Al Ihsan), Baleendah, Senin (19/10/2020)
“Dewi menjelaskan jumlah pasien yang masuk ke RSUD Al-ihsan ini hampir 98% peserta memakai BPJS hanya paket alat-alat kesehatan dan obat saja bisa mencapai Rp150 juta,” kata dirut RSUD Al-Ihsan
Instalasi pelayanan jantung dan pembuluh darah RSUD Al-Ihsan berdiri pada bulan Januari tahun 2020, merupakan instalasi yang meliputi fasilitas, prasarana maupun SDM yang menangani berbagai jenis penyakit jantung dan pembuluh darah, dikepalai oleh dr Ratna SpJP dengan tim dokter yang terdiri dari dr. Reza SpJP, dr Dendi SpJP, dr. Akhmad SpJP, dr.Isga SpJP, dr. Anggi SpJP, diharapkan instalasi ini dapat terus berinovasi dan berkolaborasi untuk menghasilkan layanan spesialitik dan subspesialistik jantung dan pembuluh darah yang berkualitas, efektif dan efisien.tandasnya
Ditambahkan Tim dokter vascular, Jantung dan Pembuluh Darah RSUD Al Ihsan Prov Jawa Barat, terdiri dari dr. Reza SpJP, dr.Ihsan SpBV dan dr Andika SpAN menjelaskan hingga kini belum ada data akurat mengenai penyebaran penyakit robeknya pembuluh darah aorta atau diseksi aorta, di Indonesia. Meski begitu, menurut pengakuan ahli jantung RSUD alihsan, penyakit ini paling banyak menjangkiti kaum pria.
Tim dokter RSUD Al ihsan mengaku sering menangani pasien diseksi aorta yang berusia 40-70 tahun, kebanyakan pria. "Dalam satu bulan saya menerima 10 pasien diseksi aorta, kebanyakan pria," ungkapnya. Selain pria di atas usia 40, penderita diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, dan perokok juga rentan terhadap penyakit diseksi aorta ini. Selain itu, penyakit ini juga bisa muncul karena faktor genetik.
"Risiko tertinggi adalah para perokok. Rokok perlahan mengakibatkan luka pada pembuluh darah, yang memisahkan bagian dalam dan dinding aorta," ungkapnya di RSUDDr Reza menjelaskan, diseksi aorta merupakan penyakit yang diakibatkan kondisi pembuluh darah yang mudah pecah. Penyakit ini sebetulnya bisa dicegah. Pola makan seimbang dan rajin olahraga menjadi kunci utama. Kata reza
Menurutnya, Rumah sakit Al ihksan sebagai tempat yang menyediakan layanan untuk pencegahan dan mendiagnosa penyakit jantung dan pembuluh darah, juga mengembalikan kondisi fisik, psikis, dan sosial pasien agar mereka dapat kembali pada keadaan semula seperti sebelum sakit serta mencegah terjadinya serangan jantung di kemudian hari
Penyebab paling utama penyumbatan pembuluh darah adalah kebiasaan kita mengkonsumsi makanan yang terlalu banyak lemak (minyak, gorengan, daging merah, dll) dan makanan ber-gula yang tinggi. Sehingga lemak-lemak tersebut masuk ke dalam darah dan bisa menyangkut ke dinding-dinding pembuluh darah tersebut, yang menyebabkan pembuluh darah menyempit dan tersumbat
“Seperti halnya ada kasus rujukan dari pasien dari purwakarta yang di rujuk RSUD Al-Ihsan bandung karena tidak ada rumah sakit yang mau menangani dan atas kebijakan Dirut Rs kami langsung melakukan intalasi Gawat Darurat dan langsung melakukan operasi karena pasien kalau tidak ditangani pasti tidak akan selamat dan alhamdulilah besok sudah bisa pulang,”kata Tim Dokter Al-Ihsan
Bahkan di era pademi covid -19 sepreti saat ini diseksi aorta adalah sebuah ganguan dimana lapisan dalam dinding aorta robek dan terpisah dari lapisan tengah dinding aorta. merupakan arteri terbesar dalam tubuh yang berperan menerima darah sarat oksigen dari jantung dan mengalirkannya ke organ-organ tubuh.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Satria Galih Saputra |
Editor | : |
Komentar & Reaksi