SUARA INDONESIA

Peringati Hari Stroke Sedunia 2020, RSUD Trenggalek Kampanyekan "STROKE, DON’T STAY AT HOME"

- 29 October 2020 | 10:10 - Dibaca 5.42k kali
Kesehatan Peringati Hari Stroke Sedunia 2020, RSUD Trenggalek Kampanyekan
Pengecekan pasien oleh dokter

TRENGGALEK - World Stroke Day atau Hari Stroke Sedunia di peringati setiap tanggal 29 Oktober. World Stroke Day tahun 2020 mengambil tema Join The Movement To Prevent Stroke. 

Sebagai sebuah fasilitas layanan kesehatan yang merawat pasien stroke, RSUD dr. Soedomo Trenggalek turut berkontribusi dalam kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Trenggalek akan pencegahan, perawatan, dan dukungan bagi penderita stroke.

Tak seperti tahun-tahun sebelumnya dimana setiap peringatan hari stroke sedunia RSUD dr Soedomo Trenggalek selelu mengadakan kampanye dengan mengumpulkan khalayak ramai.

Peringatan World Stroke Day tahun 2020 ini berada dalam suasana pandemi COVID-19, sehingga RSUD dr Soedomo Trenggalek tidak mengadakan acara yang mengumpulkan khalayak ramai.

Dalam upaya menurunkan angka penderita stroke, menurunkan jumlah kematian dan kecacatan akibat stroke serta dampak-dampak lain dari stroke, kami mengajak segenap media cetak, stasiun radio, portal berita online, blogger, YouTuber, podcaster, dan para pegiat sosial media untuk turut mengkampanyekan pesan-pesan dalam peringatan World Stroke Day.

STROKE DALAM ANGKA

Di laman The Lancet yang dipublikasikan pada 26 Oktober 2019, stroke disebut sebagai penyebab kematian kedua dan penyebab utama ketiga kecacatan di seluruh dunia. 

Analisis terbaru dari Global Burden of Disease menunjukkan bahwa risiko stroke seumur hidup untuk usia di atas 25 tahun telah meningkat dan sekarang berada pada angka1 banding 4. 

Secara global, 70% stroke terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, dan selama empat dekade terakhir, kejadian stroke di negara-negara ini meningkat lebih dari dua kali lipat. 

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, stroke menjadi salah satu penyakit tidak menular yang menjadi penyabab kematian nomor satu di Indonesia setiap tahunnya. 

Angka diagnosis stroke di Indonesia terus meningkat daritahun ketahun. Menurut Pusat Data dan Informsi Kementerian Keseharan RI, pada tahun 2018 diagnosis stroke mencapaiangka 2.120.362

Dalam data di RSUD dr Soedomo Trenggalek, jumlah pasien juga terus mengalami peningkatan. Data dari bidang pengendalian dan pelaporan menunjukkan pada tahunh 2017 RSUD dr Soedomo Trenggalek merawat 1247 pasien, pada tahun 2018 merawat 1470 dan pada tahun 2019 merawat 1670 pasien stroke. 

CERDIK CEGAH STROKE

Bila membaca data dan angka kejadian stroke yang terus meningkat baik di tingkat nasional maupun lokal Trenggalek, memang akan menimbulkan kekhawatiran. 

Namun berita baiknya, The Interstroke menemukan 90% stroke dapat di cegah dengan mengatasi sejumlah faktor risiko, termasuk hipertensi, diet, merokok, dan olahraga.

Untuk itu kami mengajak seluruh komponen masyarakat, publikfigur, tokohpolitik dan para pemegang kebijakan untuk turut serta dalam kampanye pencegahan stroke melalui penerapan gaya hidup sehat sebagaimana publikasi WSC (World Stroke Campaign) yaitu :

Mengontrol tekanan darah tinggi

Berolahraga lima kali seminggu

Mengonsumsi makanan sehat yang berimbang

Menurunkan kolesterol

Menjaga berat badan  

Berhenti merokok dan menghindari lingkungan berasap

Menurunkan konsumsi alkohol

Mengidentifikasi dan merawat fibrilasi atrial 

Memerhatikan diabetes 

Memerhatikan stress dan depresi

World Stroke Daytahun 2020 ini, WSO (World Stroke Organizaton) mengusungtema“Join The Movement”, untuk mempromosikan gerak dan aktivitas fisik sebagai satu hal kunci untuk mencegah stroke.

MENGENAL STROKE

Stroke terjadi saat aliran darah menuju otak terganggu secara tiba-tiba, oleh karena penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.

Karena oksigen dan nutrisi yang diangkut oleh darah sangat di butuhkan oleh sel-sel otak, maka gangguan pada aliran darah dapat mengakibatkan rusaknya sel-sel otak.

Otak memiliki peran vital dalam mengatur keseluruhan kerja tubuh, oleh karena itu kerusakan sel-sel otak dapat mengganggu fungsi kontrol kerja bagian-bagian tubuh yang semestinya dikontrol oleh otak. 

Beberapa hal bisa terjadi setelah serangan stroke, seperti kelumpuhan, gangguan sensoris, gangguan bicara dan komunikasi, gangguan keseimbangan, gangguan memori, gangguan penglihatan dan gangguan emosi.

Seragan stroke merupakan keadaan yang harus dianggap serius layaknya serangan jantung. Keterlambatan penanganan dapat berujung pada hilangnya keselamatan jiwa. 

Jika selamat, maka keterlambatan penanganan dapat mengakibatkan semakin kompleksnya gangguan pada beberapa fungsi tubuh, proses pemulihan memerlukan usaha yang lebih keras dan lebih berpeluang terjadi kecacatan.

Kuncinya adalah waktu. Kita mengenal semboyan "Time is Brain". Semakin cepat penanganan semakin tinggi potensi keselamatan dan semakin minim resiko kecacatan.

KENALI TANDA-TANDA STROKE

Karena waktu adalah kunci maka, kecepatan menjadi penting. Mengenali tanda stroke merupakan pengetahuan penting yang harus diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat untuk menjamin seseorang mendapatkan penanganan yang cepat. 

Rumus FAST yang berlaku secara internasional dapat dijadikan tools sederhana untuk melakukan deteksi terjadinya serangan stroke untuk masyarakat umum : Face ( asimetris pada wajah ) , Arm ( kelemahan pada lengan ) , Speak ( bicara tidak jelas atau sulit dimengerti) , Time ( waktunya segera kerumah sakit ).

Di Indonesia para para ahli membuat akronim “SeGeRaKe RS” untuk mengenali gejala awal stroke. 

SeGeRaKe RS merupakan singkatan dari :

Se : Senyum tidak simetris secara tiba-tiba

Ge : Gerak separuh anggota badan melemah secara tiba-tiba

Ra : BicaRa pelo / tidak bisa bicaRa / tidak paham saat diajak bicaRa / bicaRa tidakn yambung

Ke : Kebas / Kesemutan separuh tubuh yang muncul tiba-tiba

R : Rabun pada pandangan salah satu mata yang muncul tiba-tiba

S : Sakit kepala hebat atau Sakit kepala berputar yang muncul tiba-tiba

STROKE : DON’T STAY AT HOME

Saat ini RSUD dr Soedomo Trenggalek memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk merawat pasien stroke. Mulai dari ketersediaan fasilitas diagnostik pencitraan seperti CT-Scan, ruang perawatan sraf dan unit stroke, juga tenaga profesional untuk merawat pasien stroke, seperti dokter spesialis saraf, perawat mahir stroke, ahli gizi, fisioterapis dan terapis wicara.

Di masa pandemi COVID-19 ini, beberapa layanan di rumah sakit ditunda untuk mencegah luasnya penularan virus corona, tapi hal itu tidak berlaku untuk serangan stroke. 

Jika mengalami serangan stroke, please Don't Stay at Home ! Segera ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.

RSUD dr Sodomo Trenggalek telah menetapkan protokol kesehatan yang ketat untuk pasien, pengunjung maupun seluruh staff rumah sakit, sehingga tidak perlu takut untuk kerumah sakit. 

Mengetahui adanya gejala stroke pada tubuh namun tidak melakukan tindakan pencegahan karena adanya Pandemi COVID-19 bukanlah keputusan yang tepat.

Please Dont Stay at Home !


» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta :
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya