BANYUWANGI- Dalam upaya mengantisipasi Covid-19 varian Omicron, Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi, memperketat protokol kesehatan (Prokes) di lingkungan dinas.
"Protokol kesehatan seperti pemakaian masker, jaga jarak, dan cuci tangan terus diperketat bagi seluruh karyawan maupun saat memberikan pelayanan kepada masyarakat,” kata Kepala DPU Pengairan Guntur Priambodo melali Sekretaris Dinas Riza Al Fahroby, Senin (21/2/2022).
Kata Riza, Dinas Pengairan Banyuwangi juga telah menerapkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk masuk ke lingkungan dinas, sebagai upaya mengantisipasi Covid-19.
Tak cukup itu, DPU Pengairan juga telah melangsungkan vaksinasi booster (dosis ketiga) bagi seluruh karyawan maupun korsda binaan.
"Kami telah melangsungkan vaksinasi booster di Puskesmas Sobo beberapa waktu lalu untuk seluruh karyawan, dan staf dari 11 korsda," kata Riza.
Total dari 496 karyawan maupun staf DPU Pengairan yang didaftarkan menjadi sasaran, ada sebanyak 419 orang yang telah mendapatkan vaksinasi booster.
"Sisanya tidak memenuhi syarat, dikarenakan ketika screening ada keluhan kesehatan. Pada prinsipnya seluruh keluarga Dinas PU Pengairan siap di booster, ini bentuk ikhtiar kita memberikan dorongan imunitas bagi teman-teman," ungkapnya.
Pelaksanaan vaksinasi booster ini, lanjut Riza, selain untuk kesehatan karyawan juga sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah daerah dalam percepatan program vaksinasi di Banyuwangi.
"Harapan kami seluruh karyawan akan dapat memberikan pelayanan lebih baik lagi. Ditambah saat hari jadi PU pada Desember lalu, kita juga melangsungkan lomba kantor bersih dan setiap di setiap korsda," katanya.
Menurut Riza, langkah-langkah tersebut merupakan bagian dari rebound center, bagaimana DPU Pengairan Banyuwangi memberikan pelayanan tanpa mengesampingkan kondisi pandemi Covid-19.
"Meski sudah di booster, kami meminta seluruh karyawan selalu menerapkan protokol kesehatan Covid-19, agar terhindar dari virus ini," pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi