JEMBER- Kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Dusun Krajan, Desa Rambipuji, Kecamatan Rambipuji, Jember, turut berperan aktif dalam upaya penekanan angka stunting yang ada di Kabupaten Jember.
Salah satunya dengan gencar memberikan penyuluhan, terkait pentingnya pemenuhan dan keseimbangan gizi, bagi ibu hamil, serta ibu yang memiliki anak usia di bawah lima tahun (Balita).
Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Dusun Krajan Nawang Wulan Kusuma Wardani menjelaskan, pihaknya tidak menemukan adanya indikasi stunting, berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan kepada 85 balita yang mengikuti Posyandu, Rabu (5/2/2023).
Sedangkan dari 13 ibu hamil, yang hadir, dirinya mencatat ada 3 orang yang mengalami kondisi energi kronis (KEK), salah satunya ukuran lengan yang terlalu besar.
"Itu masih dalam pantauan para kader Posyandu di Pos Bougenvil 6 dan 7," katanya kepada media suaraindonesia.co.id.
Dirinya merinci, untuk Pos Bougenvil 6 ada sebanyak 60 Balita dan 8 ibu hamil. Sementara untuk Pos Bougenvil 7 terdapat sebanyak 25 Balita dan 5 ibu hamil, yang mengikuti Posyandu.
Untuk bulan timbang kali ini, pihaknya juga melakukan pemberian vitamin A kepada Balita, serta membagikan makanan bergizi yang dibuat langsung oleh para kader Posyandu setempat.
Wanita yang akrab disapa Wulan tersebut mengungkapkan, dirinya sangat mengapresiasi sikap proaktif dari para kader Posyandu Krajan.
Menurutnya, hal tersebut selaras dengan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, yang hingga saat ini secara konsisten melakukan upaya penekanan angka stunting.
"Alhamdulillah, kadernya di sini sangat aktif. Dan ini juga menjadi salah satu upaya kami, dalam mendukung program pemerintah," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Rambipuji Dwi Diyah Setyorini berharap, melalui kegiatan tersebut mampu, menjadi langkah untuk menurunkan angka stunting di Jember dari tingkat paling dasar.
"Semoga kedepannya terus bisa lebih baik, dalam menurunkan angka stunting," tandasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi