SURABAYA - Cuaca panas beberapa hari terakhir membuat aktivitas masyarakat dibeberapa daerah di Jawa Timur sedikit terganggu, terutama bagi mereka yang sehari-hari mengendarai sepeda motor di jalan raya. Padahal, cuaca panas tersebut bisa mengganggu konsentrasi pengendara.
Perlu disadari ancaman bahaya jika berkendara dalam kondisi konsentrasi rendah dan rasa kantuk yang menyebabkan tidur sesaat (microsleep). Sebab, ini bisa mengakibatkan rawan kecelakaan saat berkendara.
Instruktur Safety Riding MPM Honda Jatim, Dimas Satria Kelana mengatakan, salah satu faktor penyebab hilangnya konsentrasi saat berkendara yakni faktor lingkungan seperti cuaca panas.
Hawa panas dari matahari secara langsung bisa mengganggu tubuh manusia, salah satunya hilangnya konsentrasi. Jika sudah sulit fokus sampai dengan mengalami microsleep.
Untuk itu, para bikers yang akan beraktivitas sehari-hari seperti berangkat dan pulang dengan mengendarai motor wajib memperhatikan hal ini saat berkendara agar selalu #Cari_Aman saat berkendara.
Penyebab utama microsleep adalah kondisi tubuh yang lelah. Oleh karena itu, beristirahatlah yang cukup sebelum para bikers berkendara, namun jika tidak memungkinkan hindari kegiatan yang melelahkan pada 15-30 menit sebelum berkendara dengan sepeda motor.
Hal berikutnya yang menyebabkan microsleep adalah rasa bosan saat berkendara, bisa diakibatkan oleh kondisi jalan yang macet atau bahkan kondisi jalan yang terlalu lengang.
Untuk menghindari bosen bernyanyi kecil saat berkendara dapat meningkatkan konsentrasi berkendara dan mengurangi rasa ngantuk.
“Namun tidak disarankan untuk menggunakan headset saat berkendara karena hal tersebut berisiko membuatnya menjadi tidak waspada terhadap keadaan sekitar dan hilangnya konsentrasi," tambah Dimas.
Cuaca panas bisa menimbulkan dehidrasi pada tubuh yang menyebabkan sering menguap dan mengantuk. Oleh karena itu minum banyak air putih untuk menghindari dehidrasi pada tubuhmu.
Hal terakhir yang bisa dilakukan adalah stretching atau senam kecil dengan meregangkan otot-otot yang letih atau terasa kaku pada tubuh. Dengan begitu flexibility tubuh akan kembali, serta akan menjaga tubuh untuk tetap responsif dan reflek kembali baik.
Jika rasa kantuk tidak kunjung hilang sebaiknya berhenti sejenak dan beristirahat maksimal setelah 2 jam berkendara, kita harus berhenti dulu untuk beristirahat. Bisa lebih pendek tergantung keadaan dan kondisi menurunnya tubuh.
“Gunakan riding gear yang longgar, seperti jaket yang berbahan ringan. Hindari warna hitam supaya panas sinar matahari bisa diminimalkan. Selain itu, gunakan helm yang ada ventilasi agar sirkulasi udara di kepala lancar, sarung tangan yang tidak kaku, serta sepatu riding yang lebih fleksibel saat berkendara di terik matahari. Agar tetap #Cari_Aman saat berkendara di jalan,” tutup Dimas
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Tamara F |
Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi