SUARA INDONESIA

Lakukan Lasik di NEC Surabaya, Tiktoker Vabella Widitiar Bebas Dari Minus 10,5

Lukman Hadi - 02 April 2024 | 19:04 - Dibaca 1.08k kali
Kesehatan Lakukan Lasik di NEC Surabaya, Tiktoker Vabella Widitiar Bebas Dari Minus 10,5
Vabella melakukan Pre Lasik sebelum lanut melakukan tindakan lasik. (Foto: Istimewa/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, SURABAYA - Dokter Spesialis Mata Nasional Eye (NEC) Surabaya, dr. M. Nurdin Zuhri, SpM menjelaskan, teknologi Laser Vision Correction (LVC) untuk koreksi mata minus memiliki macam metode. Sehingga lasik minus tinggi juga bisa dilakukan.

"Kini tekonologi semakin canggih, dan banyak opsi untuk terbebas dari kacamata, di antaranya teknologi ZEISS SMILE, Femto Lasik, hingga tanam lensa seperti Phakic IOL, dan Refractive Lens Exchange (RLE)," ungkap dokter Nurdin, Selasa (02/04/2024).

Ia mengatakan, tidak semua kondisi mata calon pasien bisa LASIK. Hal ini harus melalui rangkaian proses PRE LASIK untuk memeriksa kondisi secara menyeluruh. Pasien dengan silinder dan minus kecil hingga tinggi, akan diberikan opsi metode terbaiksesuai kondisi mata.

"Ada beberapa penyebab pasien tidak bisa lanjut lasik, diantaranya kondisi Kornea hingga kelainan/penyakit pada mata, metode terbaik bisa ditentukan setelah pemeriksaan PRE LASIK," jelasnya.

Sementara itu, jika hasil Pre Lasik pasien bisa lanjut Lasik, maka calon pasien dapat memilih ZEISS SMILE atau Femto Lasik. ZEISS SMILE sendiri merupakan teknologi Lasik terbaru, lebih nyaman dan proses pemulihan lebih cepat dibanding metode lain. Karena itu, banyak pasien memilih ZEISS SMILE .

"Namun ada kondisi tertentu dimana Pasien tidak bisa memilih ZEISS SMILE, diantaranya karena ketebalan Kornea yang kurang atau tipis," kata dia.

Meskipun pasien menderita minus tinggi dengan kondisi kornea yang tidak memungkinkan untuk Lasik, misal lebih dari 10, maka ada alternatif Lasik yang bisa dipilih, yakni metode tanam lensa, diantaranya Phakic IOL dan RLE (Refractive Lens Exchange). Dengan tanam lensa ini, bisa membuat pasien terbebas dari minus, silinder, bahkan plus, sekalipun minus yang diderita tinggi.

"Dokter Mata akan membantu menentukan metode tanam lensa terbaik yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Biasanya disesuaikan dengan kebutuhan/gaya hidup,
hingga usia," tandasnya.

Seorang Tiktoker, Vabella Widitiar sempat gagal menjalani metode ZEISS SMILE karena kondisi kornea terlalu tipis. Namun, Vabella kini bisa terbebas dari minus 10,5 dengan metode FEMTO LASIK di Nasional Eye Center Surabaya.

"Awalnya ingin pilih teknologi LASIK terbaru yaitu ZEISS SMILE, tapi ternyata hasil Pre Lasik menunjukkan kondisi Kornea yang tipis, jadi akhirnya dipilihlah Femto LASIK oleh dr. Nurdin Zuhri, yang paling sesuai dengan kondisi mataku," tutur perempuan asal Sidoarjo ini.

Meskipun Gagal atau tidak jadi menggunakan metode ZEISS SMILE, Vabella tetap menjalani Femto Lasik. Kondisi matanya sebelum Lasik adalah, Minus 9 (kanan), dan Minus 1,5 serta silinder 1 (kiri). Dengan kondisi tersebut, disarankan menggunakan metode femto lasik. Ditambah kondisi kornea mata yang tipis, maka Femto LASIK menjadi metode paling aman dan efektif. Kini, kondisi penglihatan vabella sudah optimal dari minus 10,5 menjadi minus 0.

“Proses Femto Lasik cepat, lasernya hitungan detik saja, kalau seluruh prosesnya kurang lebih 30 menit ya, dan tidak sakit karena diberi obat bius (tetes)," terangnya.

Salah satu yang membuat National Eye Center Surabaya menjadi pilihan adalah karena metde LASIK yang lengkap dan ada alternatif lasik atau pilihan tanam lensa. Sehingga dengan kondisi mata apapun, saat Pre Lasik, dirinya masih tetap mendapat solusi atas gangguan refraksi yang dialami.

"Pilihannya lengkap ya, dai kondisi kornea yang khusus, minus yang tinggi, bahkan bila tidak bisa lanjut LASIK pun masih ada pilihan tanam lensa, mangkannya dari awal udah pilih NEC karena sudah ingin sekali bebas kacamata setelah puluhan tahun pakai kacamata,” ungkapnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lukman Hadi
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV