SUARA INDONESIA, SAMPANG - Maraknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, membuat warga setempat waswas.
Karena berdasarkan data yang diterima oleh Dinas Kesehatan dan KB Kabupaten Sampang, tercatat ada sebanyak 260 kasus dari April sampai Mei 2024. Dan Kecamatan Sreseh menjadi salah satu daerah zona merah DBD.
Dengan begitu masyarakat berharap ada langkah serius dari Puskemas Sreseh agar melakukan pencegahan di setiap desa yang terdampak DBD. Salah satunya dengan melakukan fogging.
Rois (41) asal Desa Marparan, berharap dari Puskemas Sreseh ada langkah serius dalam menangani kasus DBD di wilayah kecamatan setempat.
Karena, anak dari tetangganya terkena DBD yang sempat dirujuk ke RSUD Mohammad Zyn Kabupaten Sampang. Dan itu tidak satu orang saja.
"Tapi alhamdulillah anak dari tetangga saya sekarang sudah sembuh. Namun saya berharap pihak Puskemas Sreseh melakukan imbauan bahayanya DBD di setiap desa. Dan melakukan fogging di desa yang terdampak DBD secara menyeluruh," jelasnya, Rabu (15/05/2024).
Kepala Puskesmas Sreseh, dr Andita Savitri Aulani menjelaskan, dengan adaya DBD yang ada Kecamatan Sreseh pihaknya akan melakukan pencegahan secara serius.
Ia akan melakukan fogging, sementara ini sudah banyak desa yang sudah dilakukan fogging untuk pencegahan DBD.
"Desa yang sudah dilakukan fogging seperti Desa Labuhan, Desa Pramian, Desa Cagunung, Desa Labang, Desa Taming," terangnya, saat dikonfirmasi, Rabu (15/05/2024).
Sementara itu, untuk Desa Marparan akan dilakukan fogging pada Kamis 16 Mei 2024, besok.
"Tapi kalau misal hari Rabu ini di desa lain bisa cepat selesai, Rabu ini bisa di lakukan fogging. Namun kalau tidak selesai, Desa Marparan akan dilakukan fogging hari Kamis," pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Hoirur Rosikin |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi