SUARA INDONESIA, SUMENEP- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moh Anwar Sumenep, menjadi rumah sakit pertama di Madura dan kedua di Jawa Timur yang menyediakan operasi tiroid dan tumor payudara dengan teknik Vacuum Assisted Breast Biopsy (VABB), serta Radiofrequency Ablation (RFA).
Perlu diketahui, sebelumnya, RSUD dr Soetomo telah menjadi rumah sakit pertama di Jawa Timur yang menghadirkan teknik operasi tersebut.
Dua teknik operasi yang hadir di Poli Onkologi tersebut, merupakan tindakan minimal invasif, sebagai upaya pelenyapan tiroid atau gondok, serta tumor payudara dengan meminimalkan sayatan pada kulit dan jaringan pasien.
Dokter spesialis RSUD dr Moh Anwar Sumenep dr. Husnul Ghaib, Sp.B (K) Onk menerangkan, layanan tersebut telah berlaku sejak Bulan Agustus 2024 lalu.
Dia menerangkan, Radiofrequency Ablation (RFA) sendiri, merupakan prosedur medis yang menggunakan energi panas dengan mengalirkan frekuensi tertentu, untuk menghancurkan penyakit dan jaringan abnormal.
Teknik ini digunakan untuk mengatasi kelainan tiroid atau gondok yang terbukti jinak, tanpa menggunakan pisau sama sekali. Dokter hanya akan memasukkan elektroda, yang besarnya seperti abocath atau jarum infus nomor 16 ke tumor tiroid dan dipandu melalui USG.
Selanjutnya, pada setiap lapisan setebal satu sentimeter akan dilakukan RFA, yakni mengaliri elektroda dengan frekuensi tertentu, sehingga mampu membunuh sel-sel tumor. Nantinya, dokter akan memantau perkembangan pengobatan RFA, melalui pemeriksaan USG di 3-6 bulan pasca tindakan.
Meski tak langsung menunjukkan hasil setelah tindakan pertama seperti operasi, tetapi usai RFA tumor tersebut akan terus mengecil dengan sendirinya.
"Jadi kita bisa memantau ketepatan dari elektroda ke nodul yang kita inginkan. Dan lapis demi lapis, kita lakukan RFA, sehingga membunuh sel-sel tumor dan nantinya akan terjadi nekrosis. Nekrosis itu mati ya," jelas Dokter Husnul Ghaib.
Sementara Vacuum Assisted Breast Biopsy sendiri, dia menjelaskan, merupakan teknik pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi tumor payudara yang jinak.
Menurutnya, sebelum ini pengobatan tumor payudara di RSUD dr Moh Anwar Sumenep dilakukan dengan cara mengiris payudara sekitar dua sampai tiga sentimeter. Namun, melalui VABB, maka dokter tidak perlu membuat irisan yang besar.
Pasalnya dalam metode pengobatan tersebut, hanya perlu memasukkan alat yang diameternya 1/2 centimeter ke tempat tertentu dan dibantu dengan USG. Dia menambahkan, menggunakan teknik khusus, dokter kemudian akan melakukan metode iris sedot, hingga benjolan tersedot bersih.
Sebetulnya, kata dr Husnul Ghaib pada tindakan tersebut pasien tidak dibius total, melainkan hanya disuntik mati rasa. Akan tetapi, karena khawatir pasien masih belum siap, sementara ini untuk tindakan VABB di RSUD dr Moh Anwar masih dilakukan pembiusan.
Melalui teknik ini, nantinya terdapat dua keuntungan yang akan dirasakan oleh pasien, yakni bisa langsung pulang dan tidak memiliki bekas luka operasi yang lebar.
Selain itu, dirinya juga menegaskan bahwa baik RFA maupun VABB di RSUD dr Moh Anwar Sumenep, telah tercover BPJS Kesehatan.
"Berdasarkan persetujuan direksi, khususnya Ibu Direktur pelayanan ini juga telah tercover BPJS Kesehatan," tandasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi