SUARA INDONESIA

Pemkab Sidoarjo Targetkan Eliminasi TBC Lebih Cepat dari Target Nasional

Amrizal Zulkarnain - 30 October 2024 | 14:10 - Dibaca 572 kali
Kesehatan Pemkab Sidoarjo Targetkan Eliminasi TBC Lebih Cepat dari Target Nasional
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, dr. Lakhsmie Herawati Yuwantina. (Foto: Amrizal/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, SIDOARJO – Pemkab Sidoarjo menargetkan eliminasi Tuberkulosis (TBC) pada tahun 2028, lebih cepat dua tahun dari target nasional.

Untuk mewujudkan tujuan ini, Pemkab Sidoarjo menerapkan strategi pentahelix dengan memperkuat kolaborasi lintas sektor.

Kolaborasi ini melibatkan berbagai pihak, tidak hanya pemerintah, tetapi juga sektor swasta, organisasi masyarakat, pelaku usaha, akademisi, hingga media massa.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo hingga Oktober 2024, terdapat 4.871 orang yang teridentifikasi menderita TBC, setara dengan 84 persen dari perkiraan total kasus TBC di Kabupaten Sidoarjo yang mencapai 5.823 orang. 

Dari jumlah tersebut, 92 persen atau sekitar 4.502 orang telah berhasil menjalani pengobatan.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, dr. Lakhsmie Herawati Yuwantina, menyatakan bahwa Kabupaten Sidoarjo dapat mencapai eliminasi TBC jika angka penemuan kasus mencapai 100 persen dari target, tingkat pengobatan TBC mencapai 90 persen, dan Terapi Pencegahan TBC (TPT) telah melebihi 80 persen.

"Kami bekerja sama lintas sektor untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu komitmen bersama dalam mewujudkan eliminasi TBC pada tahun 2028," ujarnya  di Ruang Delta Graha Setda Sidoarjo, Rabu (30/10/2024).

Ia menambahkan, pihaknya menyadari bahwa peran masyarakat dan berbagai sektor sangat penting dalam mengatasi TBC. Karena itu, kami mendorong partisipasi aktif dari semua pihak.

Di waktu sama, Kepala Bappeda Kabupaten Sidoarjo, Heri Soesanto, menyampaikan bahwa untuk mencapai eliminasi TBC pada tahun 2028, Sidoarjo telah merumuskan enam strategi penanggulangan TBC. 

Strategi pertama adalah memperkuat komitmen dalam mendukung eliminasi TBC nasional, kedua, meningkatkan akses layanan TBC yang ramah dan berpihak pada pasien, ketiga, mengoptimalkan upaya promosi, pencegahan, dan pemberian pengobatan pencegahan TBC serta pengendalian infeksi.

Keempat, memanfaatkan hasil riset dan teknologi untuk skrining, diagnosis, serta tatalaksana TBC; kelima, meningkatkan peran serta lintas sektor, dan keenam, memperkuat manajemen program melalui penguatan sistem kesehatan.

"Keenam strategi tersebut sudah masuk dapat rencana aksi daerah (RAD) Kabupaten Sidoarjo tahun 2021 hingga 2026," ujarnya.

Heri juga menyampaikan bahwa Pemkab Sidoarjo telah melakukan berbagai langkah untuk mendukung program eliminasi TBC, seperti penyuluhan kesehatan, pelatihan kader TBC di tingkat desa, dan memperluas akses layanan kesehatan bagi masyarakat.

"Salah satu hal penting yang perlu dilakukan adalah deteksi dini, khususnya di lingkungan pesantren, universitas, dan wilayah lain yang rentan terhadap TBC," pungkasnya.

Disebutkan, Dinas Kesehatan Sidoarjo saat ini mempunyai 8 alat pendeteksi virus TBC atau Tes Cepat Molekuler (TCM) diantaranya tersebar di 8 faskes.

Diantaranya, RSUD RT. Notopuro Sidoarjo, Puskesmas Krian, Puskesmas Porong, Puskesmas Sedati, Puskesmas Sukodono, Puskesmas Taman, Puskesmas Krembung, dan RSUD Siti Khodijah Sepanjang. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Amrizal Zulkarnain
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV