Mojokerto - Indonesia Nahdlatu Tujjar Annahdiyah (INTAN) menggelar ngaji ekonomi dan bedah buku 'Kiai Milyader Tapi Dermawan' di GH IKHAC Pacet Mojokerto, Kamis (27/10/2022).
Ketua INTAN, Mohammad Ali mengatakan kegiatan ini merupakan memperingati Hari Santri Nasional (HSN) dan sumpah pemuda 2022. Ia menyampaikan ucapan apresiasi dan ia berharap pondok pesantren bisa mandiri dan bangkit.
"Kalau kita flasback ke belakang, dulu Islam masuk ke Indonesia melalui perdagangan (tujjar). Sebelum NU berdiri juga sempat berdiri nahdlatu tujjar (kelompok pedagang), baru setelah itu politik," ungkap Gus Ali sapaan akrabnya.
Saat ini ia sedang mengembangkan Iqsiqodiyah (gerakan ekonomi), ia berkeyakinan dengan persatuan para pedagang akan menuai barokah.
"Kalau bersatu batang lidi, maka akan kuat seperti sapu. Satu batang lidi, akan mudah diputuskan,namun dengan seribu batang lidi tidak mudah untuk di patahkan," imbuhnya.
Yang kedua, dengan spirit HSN dan sumpah pemuda 2022 ia berharap menjadi kebangkitan ekonomi bagi pesantren. "Semoga ini menjadi kebangkitan pesantren-pesantren di Indonesia," tuturnya.
Kiai Asep di Mata kaia dan Gus
Ketika ditanya tentang Kiai Asep ia banyak menimba inspirasi dari cucu pendiri NU di Mojokerto ini. Menurutnya, Kiai Asep, selain pengajar juga sosok yang bisa menjadi panutan.
"Beliau sangat inspirasi, selain pengajar beliau juga memberikan inspirasi untuk mandiri sebagai pesantren," tandasnya.
Sementara itu, Kiai Qomar dari Pare Kediri mengatakan Kiai Asep merupakan tauladan ulama' zaman sekarang. Sebagai pendidik tidak hanya mencerdaskan Indonesia tetapi juga membangun Perguruan tinggi tingkat dunia.
"Beliau sangat konsen dengan pendidikan. Kiai Asep tidak hanya mencerdaskan bangsa Indonesia, namun juga mendirikan perguruan tinggi skala dunia," terangnya.
Selain seorang milyader, Kiai Asep dikenal sebagai seorang Kiai yang loman (dermawan). Kegemaran Kiai memberi sedekah kepada siapapun patuh menjadi contoh.
"Beliau bukan meminta tapi beliau adalah memberi. Beliau sangat menginspirasi," tandasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Mohamad Alawi |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi