SUARA INDONESIA

Cukupi Kebutuhan Pangan, Pemkab Dorong Petani di Cilacap Tingkatkan Produksi Padi

Satria Galih Saputra - 28 November 2023 | 19:11 - Dibaca 771 kali
News Cukupi Kebutuhan Pangan, Pemkab Dorong Petani di Cilacap Tingkatkan Produksi Padi
Acara rakor stabilisasi pasokan dan harga pangan di Gedung PKK Sumekar Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, CILACAP - Kementerian Pertanian (Kementan) menaikkan target produksi beras dari sebelumnya 31,5 juta ton menjadi 35 juta ton di tahun 2024. Langkah ini untuk mencukupi kebutuhan pangan nasional. Untuk itu, seluruh daerah diminta meningkatkan produksi padi, termasuk Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Merespons hal tersebut, Pemkab Cilacap melalui dinas pertanian mendorong para petani di kabupaten setempat untuk meningkatkan produksi padi. 

"Ke depan untuk padi lebih ditingkatkan karena target 2024 lebih tinggi dibanding 2023 ini. Termasuk produksinya," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Susilan saat ditemui di sela-sela acara rakor stabilisasi pasokan dan harga pangan di Gedung PKK Sumekar Cilacap, Senin (27/11/2023). 

Susilan beralasan, kebutuhan pangan ke depan semakin besar, sehingga produksi padi, khususnya di Cilacap harus bisa meningkat. 

"Mau tidak mau Cilacap harus berkontribusi, ada peningkatan produksi berbagai jenis pangan. Bukan hanya padi saja, tapi juga jagung, kedelai, umbi-umbian. Ini yang terus kita perjuangkan. Karena memang target dari pusat itu cukup besar," ungkapnya. 

Sementara berkaitan dengan harga pangan beras di pasaran saat ini, terpantau telah stabil. "Sekarang sudah mulai stabil dengan adanya operasi pasar dari Bulog sekarang sudah aman dibandingkan yang lalu, tapi memang untuk komoditas lain seperti cabai saat ini harganya cukup tinggi," kata Susilan. 

Sementara itu, Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan Dinas Pangan dan Perkebunan (Dispabun) Cilacap, Teguh Imam Purwanto berharap ke depan beras-beras yang ada di Cilacap ini tidak banyak keluar. 

"Jadi dari gapoktan ada kontribusi untuk cadangan pemerintah melalui Bulog. Kemudian untuk pengalokasian dana desa 20 persen untuk ketahanan pangan. Karena Cilacap ini merupakan daerah yang surplus," jelasnya. 

Teguh mengingatkan agar petani berhati-hati dan tidak menjual beras ke luar daerah. "Jangan sampai ke luar semua karena seperti kita ketahui beras merupakan barang yang bebas, siapapun bisa membeli dan menjual karena Cilacap masih membutuhkan ketersediaan beras," ucapnya. 

Harapannya, dia menambahkan, untuk cadangan beras pemerintah daerah cukup, bisa memenuhi target yang telah ditetapkan oleh bulog. "Dan secara umum, Kabupaten Cilacap tidak kekurangan pangan, khususnya beras serta harganya juga bisa dijangkau oleh masyarakat," pungkasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Satria Galih Saputra
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV