SUARA INDONESIA

Ajang Pemuda Utama Tingkat Provinsi, Disparbudpora Tuban: Kita Sulit Rekrut Pemuda Pelopor

M. Efendi - 11 March 2021 | 18:03 - Dibaca 1.73k kali
Olahraga Ajang Pemuda Utama Tingkat Provinsi, Disparbudpora Tuban: Kita Sulit Rekrut Pemuda Pelopor
Foto: Ka Disparbudpora Tuban, Sulistiyadi saat ditemui diruang kerjanya, (Dok Diah/suaraindonesia.co.id)

TUBAN - Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Tuban merekrut Pemuda Pelopor untuk ikuti ajang Pemuda Utama tingkat Provinsi Jawa Timur.

Proses rekrutmen ini dilakukan di lima bidang, antara lain Bidang Pendidikan, Bidang Sosial Agama dan Budaya, Bidang Sumber Daya Alam Lingkungan dan Pariwisata, Bidang Pangan serta Bidang Inovasi Teknologi.

Kepala Disparbudpora Tuban, Sulistiyadi mengungkapkan, Pemuda Pelopor tidak hanya dinilai dari kecerdasan saja, termasuk memiliki fasilitas kepemudaan dan komunitas.

“Selain menguji talenta, provinsi juga bakal menguji kepeloporannya yang nantinya akan diadu. Tim penilai akan masuk ke desa atau kecamatan untuk mengecek apakah pemuda tersebut memang mempunyai kepeloporan di bidangnya,” ungkap Sulistiyadi saat dikonfimasi suaraindonesia.co.id dikatornya, jalan Manunggal Tuban. Kamis, (11/03/2021). 

Tahun 2018 lalu, lanjut Sulistiyadi, Pemuda Pelopor Kabupaten Tuban lolos menjadi Pemuda Utama Jawa Timur. Hal ini dibuktikan dengan uji kepeloporan ditingkat desa serta memiliki anggota yang berhasil ditunjukan oleh tim penilai. Apalagi pemuda asal Kecamatan Tambakboyo itu juga mempelopori komunitas kesenian di desanya. 

“Pemuda pelopor tahun 2020 kemarin tetap dilaksanakan, tetapi karena adanya refocusing, sehingga anggaran dipangkas. Namun rekrutmen tetap dilaksanakan dibidang lain,” imbuhnya.

Pada tahun 2029 mendatang, rekrutmen Pemuda Pelopor tetap akan dilaksanakan dengan menggunakan anggaran dari provinsi, sehingga saat ini Pemkab Tuban hanya menyiapkan Pemuda Pelopor sesuai bidang kepeloporan yang ditunjuk. 

“Sebetulnya mencari Pemuda Pelopor atau Pemuda Utama ini sangat sulit, apalagi persiapan anggarannya juga sangat terbatas. Meski begitu, rekrutmen tetap akan kita lakukan, dan dites di Disparbudpora pada bulan April nanti,” katanya. 

Yang menjadi kelemahan dalam seleksi Pemuda Pelopor ini ialah, permintaan dari pihak Provinsi yang lebih dulu meminta sertifikasi. Sedangkan para pemuda yang usianya masih belum matang ini cenderung belum memiliki sertifikat. 

“Kalau pemuda diminta sertifikasi tingkat provinsi atau nasional ya susah. Harusnya tokoh pelopor ini usianya sudah matang seperti saya yang saat usia 40 sudah punya banyak sertifikasi, bisa diadu di provinsi,” tegasnya.

Pria yang pernah menjadi Kabag Humas Pemkab Tuban ini juga berpesan kepada orang tua untuk mempersiapkan dan mensupport anak-anaknya untuk berwirausaha dan sebagainya, sehingga nanti dapat dikader sebagai Pemuda Pelopor, sebab kiat-kiatnya itu bukan atas nama orang tua, melainkan anaknya. 

“Minimal 3 tahun untuk mempersiapkan itu. Jangan langsung setelah lulus dari pendidikan, anaknya dibiarkan bekerja begitu saja,”pungkasnya. (Daf/Nang). 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : M. Efendi
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya