NGAWI , Suaraindonesia.co.id - Kontingen Ngawi berhasil mengumpulkan 81 poin dalam Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov Jatim) ke-VIII.
Kompetisi bergengsi yang digelar di Sidoarjo, Mojokerto dan Jombang itu, Kabupaten Ngawi berhasil menempati peringkat terbaik kedua se-Eks Karisidenan Madiun.
"Porprov Jatim ke VIII di tahun 2023, Ngawi peringkat 28 memang turun secara peringkat pada tahun sebelumnya. Namun peringkat Ngawi pada Porprov Jatim tahun ini masih lebih baik ketimbang daerah tetangga, yakni Kabupaten Madiun, Magetan, Pacitan, dan Ponorogo," kata Faisol ketua KONI Ngawi kepada suaraindonesia.co.id Kamis (21/09/2023).
Faisol menambahkan, secara hitungan poin, Kabupaten Ngawi pada ajang Porprov Jatim VIII naik sedikit. Pada Porprov tahun lalu, Kabupaten Ngawi berhasil meraih 80 poin, tahun ini meraih naik menjadi 81 poin.
"Ngawi berhasil meraih 8 medali emas, 15 medali perak, dan 19 medali perunggu. Ngawi hanya kalah dari Kota Madiun (93 poin), sebagai peserta Porprov Jatim VIII dari daerah se-eks Karisidenan Madiun, dan capaian ini lebih baik dari sebelumnya," ungkap Faisol.
Faisol menjelaskan, seharusnya Kabupaten Ngawi bisa naik peringkat lebih maksimal pada Porprov VIII ini. Kata dia, cabang olahraga tinju diyakini mampu mendulang perolehan emas.
"Kalau cabor tinju masih bertanding, Kabupaten Ngawi berada di peringkat 16. Ini asumsi analisis mendasar pada raihan Porprov VII kemarin," ucap Faisol.
Peristiwa atlet tinju asal Bondowoso yang meninggal dunia usai bertanding pihak panitia Porprov Jatim VIII atas permintaan Gubernur Jawa Timur menghentikan pertandingan cabor tinju.
"Sebetulnya ini kerugian bagi kami, mengingat cabor tinju merupakan andalan kami untuk meraih emas lebih banyak. Pada Porprov VII tahun lalu, cabor tinju berhasil meraih 4 medali emas, 5 medali perak, dan 4 medali perunggu. Tapi mau bagimana lagi, ini sudah keputusan panitia. Tentu KONI Ngawi turut berduka cita atas peristiwa itu," tandasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Ari Hermawan |
Editor | : Yuni Amalia |
Komentar & Reaksi